SuaraJakarta.co, JAKARTA – Meskipun masih berada di peringkat ke delapan saat ini, peningkatan pertumbuhan Muslim di Australia menurut data demografi 2011 terus naik secara eksponensial dilihat dari sisi statistik.
Hal itu sebagaiman disampaikan oleh Peneliti dari Institut Agama, Politik, dan Masyarakat dari Australian Catholic University (ACU), Dr. Joshua M. Roose, yang mengatakan bahwa di tahun 2006, jumlah penduduk muslim di Australia hanya berjumlah 340 ribu, namun pada tahun 2011, meningkat menjadi 470 ribu orang.
“Islam cenderung menjadi agama terbesar di dunia pada 2070”, ujar Roose dalam kuliah umum di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, sebagaimana dikutip dari harian Republika, Rabu (27/5).
Indonesia diyakini sebagai negara pertama yang memperkenalkan Islam di benua kangguru tersebut. Meskipun, kemudian, mayoritas muslim di Australia, berasal dari Lebanon.
Prestasi Muslim Australia
Kehadiran umat Islam di Australia tersebut tampaknya tidak menjadi sia-sia, terutama bagi pemerintahan Australia itu sendiri. Menurut, Dr. Roose, justru umat Islam di Australia rata-rata memiliki tinggat pendidikan yang baik.
“Muslim rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang semakin meningkat di tingkat tersier”, tambah Roose.
Bahkan dari “prestasi” muslim Australia tersebut juga tersebar di ranah ekonomi, musik, hingga penulis ternama. Misalnya, adanya investasi syariah yang diluncurkan oleh Crescent Wealth, musik hiphop Muslim oleh The Brothahood, hingga penulis dan produser televeisi Peter Gould dan jurnalis ternama Australia bernama Waleed Aly.
Hal ini, tambah Roose, bisa menyeimbangkan isu bahwa muslim di Australia menjadi penyumbang bagi anggota militan ISIS di Suriah dan Irak, dan juga perlawanan yang terjadi di Selandia Baru dalam bentuk terorisme dan Islam salafi.