Site icon SuaraJakarta.co

Ibu-Ibu di Kecamatan Gambir Mengeluh Kepanasan Saat Ikuti Sosialisasi dari Kesbangpol

Ibu-Ibu di Kecamatan Gambir Mengeluh Kepanasan Saat Ikuti Sosialisasi dari Kesbangpol

Ratusan Ibu-Ibu Warga Tanah Abang saat Mengikuti Sosialisasi dari Kesbangpol Jakarta Pusat (foto: nano/suarajakarta.co)

Suara Jakarta.co-JAKARTA – Sejumlah warga mengeluh atas keluarnya aturan Pemprov DKI yang melarang diadakannya kegiatan sosialisasi di luar kota, khususnya di Puncak, Bogor. Pasalnya, pelarangan tersebut membuat warga menjadi tidak nyaman, khususnya bagi peserta sosialisasi.

Hal tersebut tercermin dari Kegiatan Sosialisasi yang diselenggarakan Oleh Bakesbangpol Kota Jakarta Pusat di Kantor Kecamatan Gambir, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (18/11). Para peserta sosialisasi, yaitu kaum ibu, merasakan tidak nyaman akibat panasnya ruangan walaupun terdapat AC yang berfungsi.

Salah seorang warga yang mengeluh Nuriana (35) mengatakan meskipun sosialisasi tersebut bermanfaat, namun kenyamanan dalam mengikuti acara seolah tidak dihiraukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Kami berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” mencabut kebijakan sosialisasi tidak boleh di puncak (luar kota). Kalau di puncak kan fasilitas memadai, tidak panas seperti ini,” kata Nuriana yang juga kader PKK di wilayah Petojo Utara kepada suarajakarta.co, Rabu (18/11).

Hj. Fatimah, seorang warga dari Duri Pulo bahkan menambahkan acara sosialisasi ini bagaikan ibarat “sudah jatuh tertimpa tangga”. Pasalnya, sudah tidak dapat souvenir, warga yang hadir juga tidak mendapatkan honor.

“Padahal mengajak kaum ibu harus ada kenangan dan kenyamanan seperti waktu Gubernur sebelumnya. Acara seperti ini kami bisa manfaatkan sekaligus buat refreshing dan silaturahim. “Dan berkomunikasi antar kader wilayah,” ketus Fatimah.

Sementara itu, Kasie Politik dan Demokrasi Kota Jakarta Pusat Zainudin berdalih mengakui bahwa banyak peserta yang menanyakan honor atau ongkos transportasi. Hal ini, menurut Zainuddin, adalah hal yang manusiawi karena disebabkan peserta juga berangkat naik ojek atau bahkan taksi secara patungan dari rumah menuju tempat acara.

“Kami penyelenggara Kesbangpol dalam rekrut peserta terpaksa mengakali dengan menyediakan tempat sosialisasi dengan tempat tinggal mereka agar dekat, sehingga beban transportasi itu tidak menjadi masalah,” jelas Zainuddin.

Melihat hal ini, Zainuddin berharap Gubernur DKI Ahok akan segera mencabut kebijakan tersebut dan membolehkan sosialisasi dengan bertempat di hotel atau luar kota dengan menyertakan honorarium bagi peserta yang hadir.

Kegiatan yang bertema Peran Partisipasi Masyarakat Kaum Perempuan dalam Berpolitik tersebut diikuti oleh 150 peserta kaum ibu yang berasal dari beberapa Kelurahan di Kecamatan Gambir. (nano/iman)

Exit mobile version