SuaraJakarta.co, JAKARTA – Bukti bahwa dengan adanya perluasan zona pelarangan motor semakin membuat masyarakat kecil semakin sulit untuk mencari rezeki, tampaknya ditunjukkan dengan adanya aksi protes yang dilakukan oleh puluhan tukang ojek yang berujuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta hari ini
Salah seorang tukang ojek, Didi (47) mengatakan bahwa larangan pertama saja, yaitu sepanjang Medan Merdeka Barat hingga Thamrin, berhasil membuat penghasilan para tukang ojek turun. Ia tak bisa membayangkan jika larangan motor tersebut ternyata benar-benar diperluas hingga ke Blok M, Jakarta Selatan
“Kita sebagai rakyat semakin merugi, yang diuntungkan para kapitalis pengelola parkir. Kalau seperti ini nanti gimana nasib kami”, Protes Didi, tukang ojek yang biasa mencari rezeki di sekitar Halte Tosari, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat sebagaimana dikutip dari laman liputan6.com (8/1)
Tidak hanya Didi, Jamhuri pun mempertanyakan soal pajak kendaraan bermotor yang selama ini dibayarkan olehnya kepada Pemprov DKI. Pembatasan ini menurutnya menunjukkan ketidak-adilan atas pajak yang selama ini dibayarkan olehnya
“Kami bayar pajak. Pajaknya itu dipakai bayar gaji Ahok dan pejabat-pejabat lainnya. Sekarang lahan untuk dapat uang agar kami bayar pajak, dirampas”, Tegas lelaki berusia 58 tahun ini. (ARB)