SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sejak diluncurkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), nyaris seluruh pekerjaan Kelurahan dilakukan oleh PTSP dalam memberikan pelayanan bagi warga.
Lalu bagaimana dengan Lurah itu sendiri? Pekerjaan Lurah kini lebih leluasa sebagai manager dalam menyelesaikan persoalan warga serta melakukan monitoring di lapangan terkait problem wilayah.
Efek dari PTSP tersebut dapat terlihat seperti apa yang dilakukan oleh Lurah Sumur Batu Rachmad Shonhaji Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Dengan adanya PTSP tersebut, warga kini sulit menemuinya karena jarang berada di kantor.
Demikian sebagaimana disampaikan oleh Warga Sumur Batu Supriyadi (35 kepada suarajakarta.co, Kamis (5/11).
“Sangat sulit menemui Lurah, paling hanya ketemu dengan Sekretaris Kelurahan Ali Asiq yang menghandle setiap permasalahan warga yang nantinya di sampaikannya,” keluh Supriyadi.
“Kalo cari dia (lurah) seringnya malah ada di Kelurahan Cempaka Baru, bahkan kerap kali ada di sana, “
Sementara itu, anggota LMK Kelurahan Sumur Batu yang tak mau di sebut namanya menjelaskan bahwa Lurah seharusnya lebih fokus kerja di lapangan dan mudah untuk di temui warganya saat jam tertentu. Selain itu pula dapat memantau kondisi langsung di wilayah. “Bukan kabur-kaburan tak jelas,” kritiknya
Menurutnya, banyak persolan wilayah Sumur Batu yang menjadi prioritas yang seharusnya dimonitor langsung oleh Lurah, misalnya memonitoring pembangunan kali item sentiong untuk pengerukan, pembangunan jalan inspeksi Kali Item, sampah pasar Sumur Batu dan prioritas tugas PPSU dalam penanganan banjir.
Hingga berita ini diturunkan, suarajakarta.co kesulitan untuk menemui Lurah Rachmad Shonhaji karena tidak berada di tempat.