Gubernur Anies: Tidak Ada Penghapusan Koridor 1 Transjakarta

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gubernur DKI Anies Baswedan memastikan tidak akan ada penghapusan koridor 1 Transjakarta karena beririsan jalurnya dengan MRT Jakarta.

“Tidak ada (penghapusan, red). Menurut saya sih jangan diputar-putar terus (persoalan ini, red). Tidak ada rencana penghapusan koridor. Jangan hanya (yang dibahas, red) koridor 1,2, 3, 13. Kita akan membuat rute transportasi massal yang bisa menjangkau di atas 90 persen wilayah dan penduduk DKI. Karena itu nanti harus ada pengaturan rute lagi. Dan ketika ada pengaturan rute lagi itu ada rute baru, ada rute yang diperpendek, ada rute yang diperpanjang, ada rute yang digantikan moda lain,” jelas Anies di silang monas, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).

BACA JUGA  Makan Gratis Di Pesta Rakyat, Kericuhan Pun Tak Terhindarkan

Dirinya menambahkan, justru saat ada pembahasan mengenai integrasi moda transportasi dalam platform Jak Lingko, jangan ada penggeseran rute Transjakarta.

“Karena yang penting adalah antar moda itu tersambungkan. Jadi kalau seseorang naik transjakarta turun di halte, maka samping haltenya harus bisa nyambung ke moda yang lain,” jelasnya.

Oleh karena itu, Anies berharap agar setiap perusahaan transportasi di Jakarta jangan hanya memikirkan mengenai moda transportasinya sendiri. Melainkan, harus berpikir sebagai satu-kesatuan.

“Sehingga,warga Jakarta merasakan manfaat naik kendaraan umum, tidak repot. Sekarang kalau, kita mau ke Lebak Bulus mau ke Tendean, berpindahnya sulit. Itu contoh kasus,” paparnya.

Diketahui, persoalan rencana penghapusan koridor 1 Transjakarta muncul karena jalurnya berhimpitan dengan MRT Jakarta sepanjang Lebak Bulus-Bundaran HI.

BACA JUGA  Arena Kec. Menteng Akan Ditata Untuk Dongkrak Nilai Adipura

Pernyataan tersebut muncul dari Agung Wicaksono saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, 17 Oktober 2018. 

Saat ini, Agung telah diangkat oleh Gubernur Anies sebagai Direktur Utama Transjakarta.

“Secara prinsip pun, jalur berhimpitan itu enggak sehat, karena pemerintah akan membayar subsidi double untuk dua moda transportasi di jalur yang sama,”jelas Agung.

Related Articles

Latest Articles