SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gerakan Pencanangan pembasmian hama tikus berlangsung di halaman kantor kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016) malam.
Hal tersebut mendapat respon negatif dari masyarakat. Dalam membasmi penyakit hama tikus maupun tikus-tikus yang menyerupai manusia di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan di DKI Jakarta dinilai hanya seremonial saja.
“Program nya sih boleh juga membasmi hama tikus dan tikus-tikus yang menyerupai manusia. Apa iya serius menangkap dan memburu pelaku yang melakukan pungli. kayaknya hanya seremonial aja ini kegiatan”, ucap Budi (42) warga setempat.
Pemberantasan hama tikus dilakukan dalam rangka gerakan pembasmian penyakit yang disebabkan oleh tikus. Caranya warga bisa menangkap secara hidup-hidup, kemudian ler ekornya dihargai Rp.20 ribu.
Kadis KPKP Provinsi DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan malam ini kita melakukan suatu gerakan pencanangan gerakan pembasmian hama penyakit tikus di DKI Jakarta. Gerakan itu secara serentak akan dilakukan pada awal tahun 2017.
Menurut Darjamuni, tikus-tikus got ini dalam satu tahun bisa menghasilkan jumlah anak 5 sampai 12 ekor. Hal tersebut dinilai mengganggu kesehatan lingkungan.
“Masyarakat harus menangkapnya secara hidup. kita juga akan memprogramkan diseluruh gedung-gedung milik Pemda DKI jakarta untuk membasmi tikus dalam rangka mengurangi populasi”, jelas Darjamuni.
Memang kalau selama ini yang kita ketahui, kata Darjamuni, bapak Wagub selalu memberantas yang dilambangkan dengan tikus. Oleh karenanya malam ini kita betul-betul melakukan membasmi tikus yang ada di sekitar lingkungan. Secara keseluruhan pembasmian tikus akan dilakukan awal tahun 2017 di DKI secara serentak
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat menegaskan, Pemprov DKI Jakarta punya komitmen untuk membangun jakarta bersih dari hama tikus. Selain tikus got, tikus yang menyerupai manusia juga harus dibasmi.
“Kita sudah canangkan DKI Jakarta bebas dari tikus-tikus seperti ini yang menjelma manusia melakukan pungutan liar harus ditangkap dan diburu”, tegas Djarot.
Artinya Jakarta harus bersih, maju pemikirannya, budayanya, kotanya, peradabannya dan ekonominya.
“Pokoknya Harus bebas dari tikus-tikus yang KKN”, tandasnya.
Ia pun menyarankan, agar masyarakat mengaktifkan ronda malam karena untuk menjaga lingkungan supaya kondusif dan aman.
“Pencanangan di Kecamatan Kemayoran merupakan pilot project. Jadi diharapkan kecamatan lain dapat menggandeng csr yang peduli untuk membersihkan lingkungan dari tikus-tikus got maupun tikus yang menyerupai manusia”, tegasnya. (Ivan)