Site icon SuaraJakarta.co

Gema Keadilan Terus Desak Polisi Ungkap Dalang Pelaku Penembakan Rumah Jazuli

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gema Keadilan mendesak aparat kepolisian untuk segera menyelidiki dan menangkap pelaku penembakan rumah Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Pasalnya, hingga saat ini, polisi belum bisa mengungkap siapa dalang di balik penembakan itu.

Ketua DPP Gema Keadilan, Akbar Zulfikar mengatakan, pihak penegak hukum harus segera mencari motif dan mengungkap siapa dalang di balik tragedi teror yang menimpa Jazuli.

“Aparat harus ekstra kerja keras mengungkap siapa aktor utama dalam penembakan itu. Jangan sampai kasus ini diabaikan hingga menjadi pemicu kasus serupa di kemudian hari,” tutur Akbar kepada suarajakarta.co, Jumat (5/5/2017).

Dalam hal ini, selain jabatanya sebagai Ketua Fraksi PKS, Jazuli Jiwaini juga merupakan Dewan Penasehat Gema Keadilan. Jadi, kata Akbar, Gema Keadilan punya wewenang ikut campur mendesak aparat agar bisa menuntaskan kasus ini.

Selain itu, Akbar berasumsi, bahwa penembakan itu ada hubungannya dengan tindakan teror. Namun, Akbar berharap, hal ini bukan bagian dari teror yang berkaitan dengan hak Angket DPR dan aksi 55 yang sedang ramai dibicarakan.

“Jangan sampai akhirnya kami dan masyarakat berasumsi bahwa peristiwa tersebut syarat akan teror dan muatan politik karna berdekatan dengan proses hak angket yang sedang bergulir di DPR serta aksi 55, serta peristiwa politik,” papar Akbar.

Agar suasana tidak semakin panas, Akbar meminta kepada semua lapisan masyarakat agar tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.

“Meminta seluruh warga gema keadilan khususnya dan masyarakat umumnya untuk tenang dan mempercayakan prosesnya kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan tragedi penembakan itu,” tegas Akbar.

Selain itu, Ketua DPW Gema Keadilan DKI Jakarta, Ardy Purnawan Sani sangat menyayangkan jika penembakan rumah Jazuli bagian dari teror. Pasalnya, kata Ardy, hal itu mengindikasikan bahwa di Indonesia sudah tidak lagi aman.

“Kalau ini ternyata tindakan teror, berarti ini pertanda Indonesia sudah tidak aman,” ujar Ardy.

Dalam hal ini, Ardy meminta kepada kepolisian agar menindak tegas pelaku penembakan. Jika tidak terungkap, kata Ardy, maka akan mencederai kinerja kepolisian.

“Kalau kasus ini tidak terungkap, dan pelaku tidak tertangkap, kinerja polisi dipertaruhkan. Masyarakat Indonesia akan kecewa dengan kinerja kepolisian,” singkat Ardy.

Seperti diberitakan, rumah Jazuli Juwaini ditembak orang tidak dikenal di jendela kaca kamar bagian selatan. Penembakan itu terjadi kemarin dan ramai diberitakan. Hingga saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki. Namun belum membuahkan hasil yang progresif.

Exit mobile version