SuaraJakarta.co, JAKARTA – Menjalani kehidupan di penampungan tempat sampah sementara (TPS), Jalan Sumur Baru, Duripulo, Gambir, Jakarta Pusat tidak membuat patah semangat, Siti Fatimah (10) dalam menggejar pendidikan.
Gigih dan tekun, itulah keinginan yang dilakukan siswi kelas IV SDN Duri Pulo untuk mencapai impiannya menjadi manusia yang berhasil.
Dari keterangan Lurah Duri Pulo, Agus Muharam, sangat prihatin melihat keadaan Siti Fatimah yang tidur di TPS. Ia pun tidak sengaja bertemu dengan Siti saat monitoring wilayah.
“Itu anak siapa, kok tidak sekolah” ucap Agus saat menanyakan kepada warga sekitar.
Salah satu warga mengatakan kakek Fatimah bernama Dul Hasan (55), kemudian Agus beranjak mendatangi kediamannya.
Kehidupan sehari-hari Kakek Fatimah pun sangat memprihatinkan. Kakek yang membesarkan Fatimah sejak kecil, kini sudah tidak berdaya, lantaran penyakit stroke yang di deritanya.
Sebelumnya, pekerjaan Kakek Fatimah adalah petugas keamanan di lingkungan warga RW 07.
Fatimah tidak sekolah lantaran merawat kakeknya yang sedang sakit.
“Selama sakit yang merawatnya itu adalah Fatimah. Hingga Fatimah pun tidak melanjutkan sekolah. Sayang banget dia sama kakeknya, hingga harus mengorbankan sekolahnya,” uajrnya, Rabu (12/04/2017).
Lurah pun langsung meminta kepada Hasan untuk memperbolehkan cucunya sekolah lagi. Kakek Fatimah pun langsung memperbolehkan sekolah. Mendengar pembicaraan antara Lurah dan Hasan, Fatimah pun langsung mengucap syukur, bahwa dirinya bisa melanjutkan sekolah.
“Kelihatannya Fatimah sangat senang, ketika kakeknya memperbolehkan untuk melanjutkan sekolah,” katanya.
Mantan Lurah Paseban ini pun langsung menghubungi Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat terkait masalah Fatimah. Alhasil, Fatimah pun saat ini melanjutkan sekolahnya.
Kepala Sekolah SDN Duri Pulo 10, Ratna Suminar menyatakan, Fatimah merupakan anak ceria dan penuh dengan semangat dalam belajar. Teman-teman sekelasnya pun juga menyambut baik kehadirannya.
“Kita akan melakukan pemantauan belajarnya Fatimah. Dia anaknya pinter kok, dan bisa langsung mengikuti pelajarannya. Walaupun Fatimah sempat berhenti di kelas yang sama,” ucapnya Ratna. (Van)