SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sebagai tempat yang banyak digunakan warga Jakarta dan pendatang, terminal Senen, Jakarta Pusat dan terminal Pulogadung, Jakarta Timur memiliki kekurangan. Mulai dari fasilitas tempat tunggu maupun kebersihannya.
Pantauan SuaraJakarta.co menemukan fakta lapangan bahwa kedua terminal itu sudah tidak memberikan kenyamanan kepada warga Jakarta dan pendatang yang menggunakan angkutan umum. Lihat saja aspal-aspal yang membentang seluas terminal. Semuanya beraroma bau. Selain beraroma bau, juga panasnya matahari menambah gersang tanpa atap untuk berteduh.
Aroma bau yang menyengat itu ternyata merupakan sisa metabolisme tubuh manusia yang dibuang secara sembarangan. Baik ekskresi berupa urin dan defekasi. Pertanyaannya adalah mengapa para pengguna terminal itu melakukan pembuangan kotoran dengan sembarangan di tempat umum?
Hal ini berkaitan dengan fasilitas di terminal. Di terminal Senen dan Pulogadung tidak tersedia Water Closet (WC) atau kakus (biasa juga disebut Toilet – red) yang memadai. Jumlahnya yang sedikit dan mahal, mungkin menjadi alasan mengapa banyak sopir dan kondektur angkutan umum membuang kotorannya dengan sembarangan. Padahal, tidak dapat dipungkiri bahwa WC adalah salah satu aspek penting yang menunjang kebutuhan biologis manusia.
Fasilitas WC umum memang ada di sebagian tempat. Akan tetapi dipatok dengan harga yang relatif mahal. Misalnya saja Rp. 1.000,- per satu kali buang air kecil atau Rp. 2.000,- per satu kali buang air besar. Bagi sopir dan kondektur angkutan umum, tarif itu dirasa mahal. Karenanya mereka harus mengejar setoran.
Keberadaan WC umum harus diperhatikan oleh dinas perhubungan dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) DKI Jakarta. Jika tetap dibiarkan, hal ini dapat menggangu kenyamanan publik. Bukan hanya itu, gara-gara aroma bau pesing dapat menurunkan citra Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia. Karenanya terminal merupakan tempat transit para pendatang dari berbagai wilayah dan daerah.
Memang, ini merupakan tanggung jawab bersama. Baik pemerintah daerah maupun warga Jakarta. Tapi, lagi-lagi pemerintah bukan berarti diam saja. Kini, saatnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo blusukan ke terminal-terminal. Setelah itu, diharapkan Jokowi bisa membuat program 1.000 WC untuk semua terminal di Jakarta dengan gratis. [SJ]