Empat Syarat Indonesia Menang di ASEAN

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Indonesia bisa memenangkan pertarungan di pasar bebas ASEAN, dengan empat syarat utama; pemerataan informasi soal peluang dan ancaman, memaksimalkan peluang, perlindungan dan keberpihakan pada UMKM dari pemerintah di pusat dan daerah, serta yang keempat kontrol dan partisipasi dari masyarakat dengan prinsip setiap orang adalah diplomat.

Demikian dijelaskan Hariqo Wibawa Satria, pendiri Komunitas Peduli ASEAN dalam Seminar bertajuk “How ASEAN Economic Community Will Affect the Indonesian Economic?” yang diadakan Pancasila English Meeting (PEM), Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jakarta, pada Senin sore(14/09/2015), dihadiri 162 mahasiswa.

Diawal presentasinya Hariqo menanyakan “ada yang tahu hasil pertemuan 200-an Walikota se ASEAN di Makassar minggu lalu?”, tidak ada yang menjawab. “ini bukti kalau kita malas mencari tahu tentang ASEAN, atau bisa jadi sosialisasi hasil pertemuan itu lemah, bolehlah kita menduga”, ungkapnya.

BACA JUGA  FPKS: RUU Tax Amnesty Tidak Mendesak

Hariqo Wibawa mengatakan informasi tentang peluang di Indonesia sudah ada di negara-negara ASEAN, sedangkan kita di Indonesia tidak tahu informasi peluang di negara mereka.

“Mereka paham kita, kita tidak paham mereka, bahkan siapa Dubes-Dubes kita di ASEAN pun banyak yang tidak tahu, bagaimana bertarung dengan lawan bersenjata lengkap sedangkan mata kita tertutup”, jelasnya Hariqo yang alumus Pascasarjana Jurusan Diplomasi Unv Paramadina ini.

Menurut Hariqo, mahasiswa harus didorong untuk terus meneliti tentang negara-negara ASEAN, kalau perlu lebih disempitkan lagi pada kota-kota di negara-negara ASEAN. Thailand paham kita negara kita mayoritas muslim, makanya dia produksi busana muslim dengan disain dan warna yang pas.

BACA JUGA  Abaikan Rohingya, Indonesia Tuntut Myanmar Mundur dari Ketua ASEAN

“Vietnam paham orang Indonesia suka ngopi dan teh, makanya produksi kopi dan teh di Vietnam tinggi sekali. Sekarang banyak warung kopi jual kopi Vietnam. Sepanjang 2014, Teh dan kopi di Indonesia  paling besar dipasok dari Vietnam, silahkan cek data BPS”  jelas Hariqo mencontohkan.

Sementara itu, Karisa, Presiden Pancasila English Meeting menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan agar mahasiswa tidak sekedar paham tentang pasar bebas ASEAN, tetapi juga tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu Indonesia bisa menang di Pasar Bebas ASEAN. Seminar ini berlangsung hingga 16 September dan menghadirkan narasumber dari Kementerian Tenaga Kerja, Yayasan Diaspora dan narasumber lainnya dari perwakilan dunia kreatif Indonesia.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles