SuaraJakarta.co, JAKARTA – Penyerapan anggaran Pemprov DKI Jakarta hingga November 2018 ini baru 61 persen.
Meskipun demikian, Gubernur Anies optimis capaian serapan anggaran bisa seperti tahun lalu.
Pada akhir 2017, serapan anggaran APBD DKI Jakarta tercatat sebesar 83 persen.
“InsyaAlloh, bisa minimal (penyerapan anggaran) sama dengan tahun lalu. Upaya percepatannya terus kita monitoring dari hari ke hari, meetingnya tiap minggu. Dan dari situ kita tahu bahwa kerjanya jauh lebih tinggi daripada pembayarannya,” kata Anies, usai mendengarkan Pandangan Fraksi-Fraksi DPRD DKI atas Raperda tentang APBD DKI 2019, Kamis (29/11/2018).
Dengan percepatan tersebut, Anies yakin di akhir tahun 2018 bisa mencapai target. “Karena itulah kenapa kita yakin. Karena itu kita lihat di ujung desember insyaAlloh minimal sama dengan tahun lalu,” katanya.
Bagaimana dengan evaluasi Kadis yang serapannya rendah? Anies berharap para Kadis bekerja maksimal di penghujung tahun ini.
“Pokoknya sekarang biar mereka pada kerja dulu soal serapan. Otomatis di dalam komitmen kerja mereka, salah satu komponennya adalah soal kerja. Tapi seperti saya sampaikan tadi, sebagai contoh ada yang serapannya baru 52 persen tapi pengerjaannya sudah sampai 79 persen. Nah yang seperti itu beda ya maknanya,” ujar mantan Menteri Pendidikan tersebut.
Soal selisih prosentase pekerjaan dengan pengerjaan, Anies lebih mengutamakan pengerjaannya. Rencananya, Anies akan membuat strategi agar selisih antara prosentase pekerjaan dengan angka prosentase pembayaran itu tidak terlalu besar, supaya tidak memberi kesan mandeg.
“Sekarang itu karena angkanya selisihnya jauh kesannya tidak berjalan. Padahal kalau dilihat detilnya jalan,” kata Anies.
Anies juga memaparkan bahwa selama ini tidak ada evaluasi selama bertahun-tahun soal itu. Bertahun-tahun kurva penyerapan itu selalu melonjaknya di ujung.
“Itu yang nanti kita akan evaluasi bertahap sesuai dengan progress pekerjaan,” tutup Anies.