Site icon SuaraJakarta.co

Kesbangpol DKI: Masyarakat Jakarta Harus Siap Hadapi Tantangan MEA

Kabid Wawasan Kebangsaan Kesbangpol DKI Jakarta Darwis M. Adji (tengah) dalam sebuah acara di KNPI | Foto: okezone.com

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kepala Bidang (kabid) Wawasan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi DKI Jakarta Darwis M. Adji menilai dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016, masyarakat Jakarta harus memiliki sikap ketahanan diri yang menjunjung tinggi harkat, hidup berbangsa dan bernegara.

Atas dasar hal tersebut, Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta terus melakukan sosialisasi, khususnya yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkarakter nasionalis

“Masyarakat DKI, khususnya, harus mampu mencintai produk negeri sebagai konsumsi bahan pokok agar terus dikembangkan dan dapat bersaing di secara global,” tutur Darwis kepada suarajakarta.co, Selasa (20/10)

“Prinsipnya, adalah dengan menciptakan manusia yang berkarakter nasionalis yang berperan serta ikut aktif dan kompetitif dalam membangun isu perekonomian lokal sebagai kekuatan berkehidupan sosial di dalam sisi kehidupan,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Kabid Ketahanan Ekonomi, Seni Budaya, Agama Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri. Menurut Taufan,  ketahanan ekonomi dan budaya menjadi sangat penting dan strategis dalam menjunjung capaian untuk menjadikan masyarakat kompetitif di era global.

“Secara materi, Kesbangpol DKI telah membuat kisi-kisi sosialisasi yang sedang dijalankan yang mencakup beberapa bidang yang lebih spesifik. Hal itu, tentunya memberikan kontribusi permasalahan masyarakat Jakarta bagi penyelenggaraan kehidupan sospol yang berwawasan ekonomi, “terang Taufan.

Namun demikian, tambah Taufan, karena keterbatasan anggaran, personil, serta kajian dalam menopang tantangan Jakarta sebagai ibukota negara, maka Bidang Kesbangpol harus dapat menghasilkan produk bagi kedaulatan masyarakat DKI Jakarta yang cerdas yang berimplikasi langsung pada kebutuhan masyarakat.

“Yakni, dengan penyelesaian melalui aspek ekonomi, aspek sosial, aspek budaya maupun mendorong kerukunan umat beragama yang kuat,” terang Taufan.

Exit mobile version