Site icon SuaraJakarta.co

HIPMI Dorong Proyek 35 Ribu MW Pemerintah Gandeng Pengusaha Lokal

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Energi, Andhika Anindyaguna, berharap pemerintah gandeng pengusaha muda untuk menyelesaikan mega proyek 35 ribu Mega Watt (MW).

“HIPMI mengharapkan program ini diberikan banyak peluang untuk pengusaha nasional khususnya pengusaha muda untuk mengunakan komponen dalam negeri dan kami harapkan tenaga kerjanya juga berasal dari Indonesia. Karena kami melihat penyerapannya untuk tenaga kerja proyek ini sekitar 600 ribu orang,” kata Andhika di Diskusi Energi HIPMI dengan tema “35.000 MW UNTUK SIAPA, Membedah Kebijakan dan Bisnis Ketenagalistrikan di Indonesia” di HIPMI Center, Menara Bidakara, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Presiden Direktur Sugih Energy itu menyatakan penyelengaraan forum diskusi energi HIPMI ini untuk mengkaji pemerintahan Jokowi-JK satu tahun di bidang ESDM.

“Kita buat forum ini karena perjalanan pemerintah ini sudah berjalan selama setahun kita ingin melihat kinerja pemerintah terkait 35 MW,” ucapnya.

Namun dirinya menyatakan banyak pihak yang meragukan target 35 ribu MW dapat diselesaikan dalam jangka 5 tahun. Pasalnya jika dilihat perekonomian saat ini sangat sulit dicapai.

“Sebenarnya ada yang mengatakan harus di review ulang kemungkinan harus diturunkan targetnya, karena kalau melihat pertumbuhan ekonomi yang tidak memungkinkan, nah ini yang kita ingin kaji lebih dalam,” katanya.

Realistis

Pada dikusi yang dihadiri sekitar 150 peserta ini, pemerintah diharapkan bersikap realistisis dalam merealisasikan proyek ambisius listrik 35000 MW. Dalam diskusi bertajuk “Membedah Kebijakan dan Bisnis Ketenagalistrikan di Indonesia” sejumlah narasumber mempertanyak kesiapan pemerintah dalam proyek pemenuhan rasio eletrikfikasi tersebut.

“Kebutuhan listrik, atau industri dulu? Ini harus dipetakan pemerintah secara komprehensif, semuanya tak terlepas kondisi negara, kalau iklim ekonominya bagus, itu tentunya keberanian investor membangun market dulu bisa terjadi,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Yudha Satya menambahkan proyek 35.000 MW harus juga disesuaikan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah, diketahui dalam RAPBN 2016 pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5,5 persen padahal dalam usulan proyek pembangunan listrik 35.000 MW saat itu pemerintah targetnya sebesar 5,7 persen.

Selain Andhika Anindyaguna , Satya Yudha, Diskusi Energi HIPMI itu menghadirkan juga Iwa Garniwa (Kepala Pusat Kajian Energi Universitas Indonesia), Sekjen Asosasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo) Eka Wahyu Kasih.

Exit mobile version