Site icon SuaraJakarta.co

Dosen UI: Luncurkan Hari Aspirasi, Tanda PKS Bekerja Terus Selama 5 Tahun

Dosen Hukum Tata Negara UI Fitra Arsil (foto: Ricardo/JPNN.com)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia Fitra Arsil menjelaskan bahwa dengan adanya peluncuran Hari Aspirasi menandakan PKS bekerja terus menerus selama 5 tahun. Dengan kata lain, PKS tidak mengambil motif pragmatis untuk mengejar pemilih (voters) di saat menjelang pemilu.

Demikian disampaikan Fitra dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Optimalisasi Tugas DPR sebagai Pejuang Aspirasi Rakyat” di Ruang Aula Fraksi PKS DPR RI, Nusantara 1, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/11).

“Jabatan (office), Kebijakan (policy), dan Pemilih (voters), adalah motif pragmatis partai politik. Tapi, seharusnya setiap partai membangun tiga hal itu secara terus-menerus. Tidak hanya terfokus pada voters saja saat jelang pemilu. Kalau PKS melakukan itu di awal dengan adanya Hari Aspirasi, artinya tidak boleh berhenti karena akan mendapatkan hasil dari apa yang dia lakukan nantinya,”jelas doktor bidang Hukum Tata Negara ini.

Oleh karena itu, tantangan bagi parlemen Indonesia mendatang adalah bagaimana menciptakan mekanisme untuk menyampaikan aspirasi dari rakyat yang memilihnya. Oleh karena, adanya penyampaian aspirasi tersebut akan menjadi tolak ukur partisipasi politik suatu negara terhadap wakilnya di parlemen.

“Teori yang berkembang saat ini, menghitung partisipasi politik bukan hanya pada partisipasi di bilik suara, tapi juga pada seberapa besar ruang diciptakan oleh sistem politik waktu itu untuk mempengaruhi kebijakan. Sehingga setelah memilih di bilik suara, rakyat tetap bisa mempengaruhi kebijakan dan mengawasi wakilnya,” tutur Doktor yang yang mengambil disertasi tentang koalisi partai politik tersebut.

Fitra berharap konsistensi PKS sebagai Partai Dakwah menjadikan Hari Aspirasi ini adalah bagian dari aktivitas dakwah. “Apa yang dilakukan PKS dalam menyediakan ruang partisipasi politik ini, melewati motif pragmatis yang dilakukan partai politik pada umumnya,” jelas Fitra.

Exit mobile version