Site icon SuaraJakarta.co

Ditengarai Ada Pihak Yang Ingin Mengadu Domba Presiden Dengan Ulama, Berikut Keterangan TIM 11 Ulama Alumni 212

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Diundangnya para ulama alumni 212 oleh Presiden Joko Widodo, kini menjadi isu baru yang banyak dibicarakan khalayak. Pasalnya, pertemuan yang bersifat rahasia itu bocor ke publik dengan beredarnya foto dan kabar pertemuan Tim 11 Ulama Alumni 212 dengan Presiden Jokowi pada hari Ahad (22/4/2018).

Lantas, hal tersebut banyak kesimpangsiuran. Bahkan ada dugaan adanya pihak-pihak yang ingin mengadu domba Presiden dengan ulama dan umat. Hal tersebut dijelaskan dalam keterangan pers tim 11 Alumni Ulama, Rabu (25/4/2018).

Adapun pernyataan pers tersebut menyatakan 7 poin penting sebagai bentuk klarifikasi resmi. Isinya adalah sebagai berikut:

1. Pertemuan tersebut adalah pertemuan yang bersifat tertutup dan tidak dipublikasikan, dan tidak ada wartawan istana yang menyaksikan.

2. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat terkait dengan kasus-kasus kriminalisasi para ulama dan aktivis 212.

3. Pertemuan tersebut diharapkan agar Presiden mengambil kebijakan menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis 212 dan mengembalikan hak-hak para ulama dan aktivis 212 korban kriminalisasi sebagai warga Negara.

4. Para ulama dari Tim 11 yang hadir telah menyampaikan berbagai harapan dan penjelasan terkait masalah kriminalisasi ulama dan aktivis 212, secara lugas dan apa adanya, walaupun tetap dengan cara yang santun sebagai tugas amar makruf nahi mungkar kepada Presiden, bahkan termasuk dalam kategori yang disebut dalam hadits Nabi Saw.:

أَلَا إِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

Ketahuilah, jihad yang paling utama adalah mengatakan kata-kata yang benar yang di depan penguasa yang jair. (Musnad Ahmad Juz 17/228).

5. Menyesalkan bocornya foto dan berita tersebut yang ditengarai adanya pihak ketiga yang ingin mengadu domba antara Presiden dan Ulama serta Umat Islam.

6. Meminta istana mengusut tuntas bocornya foto dan berita tersebut sebagai kelalaian aparat istana yang tidak bisa menjaga rahasia Negara.

7. Para ulama dan aktivis 212 yang bertemu dengan Presiden tetap istiqomah dalam perjuangan membela kebenaran dan keadilan, serta melaksanakan amar makruf nahi mungkar, dan tetap mendesak Presiden untuk segera menghentikan kebijakan kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis 212.

Tim 11 Ulama Alumni 212
terdiri dari KH. Drs. Misbahul Anam MA sebagai Ketua, KH. Muhammad al Khatthat sebagai Sekretaris dan anggota terdiri dari KH. Abdurrasyid AS, KH. M. Husni Thamrin, KH. Slamet Ma’arif, S.Ag. MM, KH. A. Shabri Lubis, Ust. HM. Yusuf Martak, Drs. Usamah Hisyam, KH. Abah Raudh, Ust. Nur Sukma, Ust . Arru Syeif Asadullah.

Exit mobile version