SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kadishub DKI Andri Yansyah menilai underpass Matraman masih terus dicari formula rekayasa lalu lintas (lalin) yang dilakukan secara tepat.
Sebab, setelah dilakukan uji coba pada Senin dan Sore, Selasa (10/4) kemarin, terjadi kemacetan yang bertambah dari kondisi normal, khususnya dari arah timur ke barat atau dari Jalan Pramuka ke Jalan Proklamasi.
“Ini adalah uji coba, jadi mengubah perilaku masyarakat yang tadinya ke kanan, dari timur ke utara sekarang jadi dari timur ke barat, sehingga sedikit mempengaruhi,” jelas Andri Yansyah saat bersama Wagub DKI Sandiaga Uno meninjau uji coba jalur tersebut, Selasa (10/4) malam.
Meskipun demikian, Dishub DKI memastikan untuk terus mencari formula rekayasa lalin. “Karena gak bisa begitu sekali langsung bagus, kita akan terus bikin rekayasa-rekayasa sampai mendapatkan formulasi yang efektif, baik itu untuk kendaraan pribadi terlebih lagi untuk kendaraan angkutan umum apalagi busway,” jelasnya.
Underpass Matraman-Salemba itu berlokasi di Jalan Matraman Raya, Jalan Matraman Dalam dan Jalan Pramuka Raya, Jakarta Pusat.
Underpass itu mempunyai konstruksi yang khusus karena bercabang dua, yaitu dari arah Jalan Matraman Dalam bercabang ke arah Jalan Pramuka Raya dan ke Jalan Matraman Raya.
Pembangunan underpass bertujuan menghilangkan persimpangan sebidang sehingga mampu mengurangi kemacetan lalu lintas pada Simpang Matraman. Kemacetan itu biasa terjadi di lalu lintas dari Barat (Manggarai/Jl. Tambak) menuju Jatinegara dan lalu lintas dari Barat (Manggarai/Jl. Tambak) menuju Jl. Pramuka Raya
Underpass yang dibangun sejak Februari 2017 itu juga bertujuan mendukung pergerakan bus Transjakarta sebagai moda transportasi umum.