SuaraJakarta.co, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mempunyai watak keras, tetapi bisa diajak diskusi. Ahok sapaan akrabnya, diharapkan memimpin dengan lembut, walau tak jarang bernada keras menghadapi aksi demonstran. Ahok bukan pemimpin diktator tanpa kasihan, namum tak ada yang bisa mengalahkan tempramentalnya, sampai-sampai setiap demontran yang mengkritik kinerjanya dibalas sampai diam seribu bahasa. Apakah aspirasi masyarakat bisa sampai di telinga Ahok?
Masalah yang dihadapi pemerintahan DKI Jakarta begitu banyak, tapi bukan berarti tak bisa segera diselesaikan. Ahok menginginkan ada partisipasi dari masyarakat. Tujuannya supaya semua persoalan bisa cepat diselesaikan.
Tak ada yang menghalangi kritik. Begitu juga dengan pemerintahan Jokowi dan Ahok. Jokowi senangnya blusukan, Ahok senangnya nerima saran dan kritikan melalu email dan nomor ponsel.
Untuk menampung aspirasi dan kritikan, Ahok mempersilakan warga Jakarta untuk menyalurkannya melalui email ahokbtp@gmail.com dan nomor ponsel 0811944728. Kecanggihan teknologi bisa mengubah kebiasaan aksi jalanan menjadi demonstrasi via email dan nomor ponsel.
Bagi warga Jakarta yang menggandrungi akun sosial media Twitter, bisa juga mengkritik Ahok di @basuki_btp.
Hal di atas merupakan salah satu alternatif aksi kecil bagi masyarakat untuk ikut serta membenahi semrawutnya Kota Jakarta. Jika tidak ada respon dari kritikan melalui email dan nomor ponsel, aksi demonstasi juga bisa menjadi pilihan. Bagaimanapun aksi demonstrasi bisa lebih didengar karena lebih terlihat publik. Biar berwatak keras, Ahok takut dengan suara publik.