Site icon SuaraJakarta.co

Dari 6 Kota di Asia Termacet di Dunia, Jakarta Menempati Peringkat Kedua

suara-jakarta-suasana-lalu-lintas-jalan-mh-thamrin-menuju-bundaran-hotel-indonesia

Suasana lalulintas di Jalan MH Thamrin setelah pelarangan sepeda motor melintas di jalan tersebut. (Foto: Fajrul Islam/SuaraJakarta)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Meskipun Jakarta menjadi destinasi favorit untuk menjadi tempat wisata bagi turis-turis asing ke Asia, namun harus diakui bahwa Jakarta masih menjadi 6 kota termacet di Asia yang sudah terkenal hingga mancanegara.

Dikutip dari laman detik.com, Selasa (24/3/2015), bahwa BBAC Travel pernah melansir artikel berjudul “10 monster Traffic Jams Around the World”, dan 6 dari 10 kota tersebut berada di Asia.

Berikut adalah urutan kota termacet di Asia:

  1. Bangkok, Thailand. Bangkok adalah kota termacet di Asia. Setiap harinya, di kota ini terdapat 5 juta lebih mobil tiap harinya. Bahkan, saking macetnya, para karyawan yang terkena macet bisa terlambat hingga 4 jam karena mobil yang bergerak hanya kurang dari 2 kilometer dalam 1 jam.
  2. Jakarta, Indonesia. Menempati urutan kedia dari kota termacet di Asia bukanlah suatu hal yang mengagetkan. Data dari Pusat Informasi Perkotaan Dishub 2010 mencatat bahwa terdapat 6,5 juta kendaraan bermotor tiap hari di Jakarta. Kebijakan pengadaan Transjakarta, Commuter Liner, dan angkutan alternatif lainnya, tampaknya belum menjadi pilihan utama pengendara Jakarta.
  3. Manila, Filipina. Sebagai kota termacet yang menempati peringkat ketiga, kemacetan di Manila adalah pemandangan sehari-hari. Jarak dari Pampanga ke Las Pinas yang jarak normalnya menghabiskan waktu 1 jam 30 menit, karena macet, dapat ditempuh hingga lama waktu 8 jam.
  4. Seoul, Korea Selatan. Sebagai ibukota negara maju di belahan Asia, Seoul haris mendapati kenyataan bahwa Seoul menempati peringkat keempat kota termacet di Asia. Bahkan jarak tempuh mobil saat terjadi kemacetan hanyalah 15 meter per jam.
  5. Dhaka, Bangladesh. Peringkat kelima kota termacet di dunia diduduki oleh kota Dhaka yang berpenghuni 15 juta lebih. Jarak 15 km, di kota Dhaka, dapat menghabiskan waktu hingga 3-4 jam. Kondisi kemacetan tersebut diperparah dengan pengendara yang tidak taat aturan, polusi kendaraan, cuaca panas yang ekstrem, dan polusi suara dari klakson mobil.
  6. Mumbai, India. Kota termaju di kawasan Asia Selatan tampaknya harus mengakui kenyataan bahwa kemajuan tersebut berimplikasi pada kemacetan dan kepadatan kota. Dengan penduduk sebanyak 21 juta tersebut, berdasarkan data kepolisian setempat, telah mengeluarkan 450 kendaraan baru setiap harinya. Sama seperti Jakarta, masyarakat di Mumbai lebih memilih naik kendaraan pribadi daripada naik transportasi umum. Sehingga, harga mobil di Mumbai jauh lebih murah di banding Indonesia.
Exit mobile version