SuaraJakarta.co, JAKARTA – Indonesia negara kaya dan makmur. Namun apalah daya, semua itu tidak bisa dinikmati oleh masyakaratnya. Semua karena para petinggi negeri yang menjadi koruptor. Korupsi bagai virus di Ibu Pertiwi.
Seorang mahasiswi semester 1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Husna Maulidya mengirimkan sebuah puisi yang menggambarkan betapa kejamnya para virus ibu pertiwi itu. Berikut goresan puisinya.
Korupsi Virus Ibu Pertiwi
Indonesia,
Negeri subur alamnya di khatulistiwa
Negeri terluas di Asia Tenggara
Indonesia,
72 tahun sudah usiamu merdeka
Selama itu, merah putih berkibar
Di sepanjang gugusan pulau – pulau
Dari sabang hingga merauke
Indonesia,
Di perutmu berlimpah sumber daya alam
Di dadamu tersimpan semangat perjuangan
Di rumahmu terlahir sumber daya manusia
Namun,
Apalah arti kekayaan alam ini,
Jika tergerus sifat tamak manusianya
Korupsi telah menjadi hantu negeri ini
Korupsi telah menjadi kejahatan sistemik
Korupsi telah menjadi peluru yang menyelinap di dada para pejabat korupsi
Hutan akan berubah arang belukar
Kekayaan perut bumi kan menjadi tsunami
Air laut kan menjadi racun dan mematikan segala isinya
Miris,
Negeri kami tengah digerogoti
Hingga lubang kemiskinan, pengangguran, kerugian, ketidak adilan kian menganga dan mendalam
Layar kaca negeri kami
Malu aku bercermin
Karena hari – hari melintas berita korupsi
Seakan tak bisa berhenti
Bagai air deras mengalir
Saudaraku!
Kau simpan dimana jiwa patriotic Soekarno?
Kau buang kemana ruh kebangsaan Moh.Hatta?
Kau tak punya malu
Goresan darah dan nanah sejarah pahlawan bangsa
Dimana kau selipkan rasa integritas bangsamu?
Haruskah kami menanggung beban hutang dan kemiskinan
Sebagai warisan pecundang perilakumu
Wahai, para koruptor!
Kalian telah menebar virus mematikan
Kalian telah menanam racun bencana kehidupan
Bagi kehidupan anak cucu kemusian
Ya Allah
Jika Engkau ciptakan tikus di negeri ini
Tolong ajarkan kami untuk menemukan pembasminya. [Husna]