Site icon SuaraJakarta.co

Masyarakat Diminta Peduli Seni Budaya Reog Ponorogo

Gelaran kebudayaan dalam rangkaian acara Festival Kerajaan Nusantara di Silang Monas, Jakarta. (Foto: Fajrul Islam/SuaraJakarta)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Masyarakat ibukota Jakarta dan wilayah sekitarnya diminta untuk ikut peduli dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian daerah Reog Ponorogo. Apalagi grup reog asal DKI Jakarta beberapa kali menyabet gelar juara dalam ajang Festival Reog Nasional yang rutin digelar setiap tahunnya di Ponorogo, Jawa Timur.

“Budaya reog mengajarkan nilai-nilai moral yang perlu dimasyarakatkan, diantaranya nilai solidaritas, guyub, persatuan, kesetiaan, pengorbanan, keberanian, dan tanggung jawab. Di Jabodetabek setidaknya tercatat ada 20 grup yang tergabung dalam Komunitas Reog Ponorogo,” kata Wakil Ketua Komunitas Reog Ponorogo, Suparno Nojeng kepada SuaraJakarta.co, Sabtu (25/4).

Lanjut Nojeng, untuk menyamakan persepsi sekaligus silaturahmi, pihaknya juga mengadakan pertemuan yang dihadiri puluhan tokoh dan pegiat Reog Ponorogo dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok. Pertemuan ini dilangsungkan di Giri Lawu Bintaro, Jakarta Selatan.

“Tujuan komunitas ini adalah untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya serta memasyarakatkan Reog Ponorogo. Untuk itu kami berharap peran pemerintah, baik pusat maupun daerah, BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta agar merasa memiliki seni budaya reog. Mengingat Reog Ponorogo merupakan salah satu warisan seni budaya kebanggaan Indonesia yang unik dan memiliki nilai jual pariwisata yang tinggi,” ujar Nojeng.

Sementara itu di tempat yang sama, spiritual conceptor Giri Lawu yang juga Pemerhati Sejarah Nusantara, Marius Gumono, terobsesi Reog Ponorogo apabila dikemas dalam cerita dan tata gerak modern layak tampil seperti pertunjukan Broadway di Marina Bay Sands Theater.

“Reog Ponorogo syarat nilai historis, tidak kalah dengan Beauty and The Beast, Peter Pan, Cinderella, dan lainnya. Diperlukan kreativitas untuk bersaing world class. Apalagi ini sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kemanusiaan”, kata Gumono.

Pertemuan ini dihadiri antara lain Ketua Dewan Pembina Komunitas yang juga Pimpinan Reog Suryo Budoyo, Suryo Mulyono atau biasa dipanggil Mbah Suryo, Ketua Komunitas yang juga Pimpinan Reog Bantar Angin, Suyatno, Sekretaris Komunitas M Syaiful Jihad, Bendahara Komunitas Agus Susanto Kenthus, tokoh reog dari Jakarta Timur, Suparlan, tokoh reog Jakarta selatan Sutrisno Gondrong, tokoh reog Jakarta Utara Kambali, tokoh reog dari Depok Agus Susanto dan tokoh reog dari Tangerang Prayogi Prastowo.

Exit mobile version