SuaraJakarta.co, JAKARTA — Kondisi pendidikan di desa tertinggal, terpencil, dan terisolasi, pesisir pantai, serta daerah pulau-pulau kecil/terluar di Tanah Air masih sangat memprihatinkan. Untuk itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersama TNI Angkatan Laut bahu-membahu menyukseskan program Kapal Pintar. Dalam program ini, BRI siap membantu pengadaan Kapal Pintar senilai Rp 3 miliar. Hal tersebut diutarakan Sekretaris Perusahaan Muhamad Ali di Jakarta hari ini (tanggal peresmian 19 Februari 2013). ”Dalam proyek Kapal Pintar ini, BRI membantu TNI AL dengan anggaran pembangunan kapal sebesar Rp 3 miliar,” ujar Ali. Dikatakan Ali pendanaan ini merupakan bagian dari Program BRI Peduli Pendidikan. “Kami menyambut baik pengadaan Kapal Pintar ini, yang merupakan bagian dari Program Indonesia Pintar yang diprakarsai oleh Ibu Ani Yudhoyono, dimana Program Indonesia Pintar menjangkau daerah yang tidak terjangkau (To Reach The Unreached), yang diimplementasikan dalam aksi nyata di lapangan dalam bentuk: Mobil Pintar, Motor Pintar, Kapal Pintar, dan Rumah Pintar,” papar Ali.
Dikatakannya, sesuai dengan kerjasama dengan TNI AL, dalam menjangkau masyarakat di daerah terluar akan pendidikan, Kapal Pintar ini akan dijadikan perpustakaan keliling (mobile library). “Nantinya kapal ini menjadi tempat belajar. Dengan segala perlengkapannya bagi masyarakat pesisir, Kapal Pintar ini bisa menjangkau masyarakat, utamanya anak-anak usia dini dan siswa sekolah,” pungkas Ali. Kapal Pintar akan dioperasikan secara periodik untuk mengunjungi ke desa-desa terpencil. “Nantinya Kapal ini akan berkoordinasi dengan instansi-instansi/dinas yang terkait seperti Pemda, Kepolisian, Kementerian Kependidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Kesehatan sehingga aplikasi kapal pintar ini menjadi komprehensif dengan berbagai macam stakeholder. Harapan kami agar peningkatan taraf pendidikan dan kesejahteraan masyarakat pesisir dan sekitarnya memperoleh hasil yang optimal,” papar Ali.
Ali mengatakan, pihaknya optimistis program ini akan berhasil mengingat Indonesia pernah berhasil meraih penghargaan bergengsi dari UNESCO King Sejong Literacy Prizes atas program bertajuk “Peningkatan Kualitas Pendidikan Literasi Melalui Literasi Kewirausahaan, “Budaya Membaca, dan Pelatihan Para Pendidik.” “Hal tersebut menggugah hati kami untuk berperan serta atas kualitas pendidikan di Indonesia. Penghargaan pemberantasan buta huruf yang akan diterima bulan September 2013 mendatang, memberikan harapan baru atas perbaikan pendidikan bagi anak-anak bangsa,” imbuh dia. Dikatakannya, bantuan BRI ini sejalan dengan visi Program Bakti TNI AL atas desa tertinggal, terpencil dan terisolasi, pesisir pantai serta daerah pulau-pulau kecil/terluar. TNI AL juga memiliki perhatian yang sama dan bermaksud membangun Kapal Pintar. “Hal tersebut yang akhirnya membawa kami untuk dapat berkumpul di hari ini untuk menjalin perjanjian kerjasama untuk pengadaan Kapal Pintar,” ucap Ali.
Guna menyukseskan visi tersebut, kedua institusi tidak main-main. Kapal Pintar ini merancang sistem pembelajaran menggunakan pendekatan Multiple Intelligens dengan metode Joyful Learning dan Integrated Learning dan dilengkapi 4 Sentra, yaitu : Sentra Buku, Sentra Komputer, Sentra Alat Permainan Edukatif dan Sentra Audio Visual dan Panggung. “Oleh karena itu, maka Kapal Pintar yang dilengkapi dengan buku-buku pengetahuan dan alat peraga adalah suatu terobosan yang dikembangkan oleh TNI AL dan dapat dijadikan pilot project bagi kegiatan-kegiatan sejenis,” tambah Ali. Sebagai bank yang tersebar dan terbesar dengan jumlah lebih dari 9.000 unit kerja real time on-line di seluruh pelosok negeri, maka Bank BRI memiliki perhatian yang sama untuk membangun daerah-daerah terluar baik dari sisi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang bermukim di remote area. Sebelumnya, baik BRI dan TNI AL telah bekerjasama dalam pembayaran gaji anggota TNI AL melalui rekening BRI dan Penyaluran Dana Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN) serta Dana Pemeliharaan Kesehatan (DPK) TNI AL.