SuaraJakarta.co, JAKARTA – Prabowo Subianto telah dideklarasikan akan maju menjadi Capres 2019 oleh Partai Gerindra. Rencananya, Gerindra akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jika berkolaisi dengan PKS, maka syarat yang harus dipenuhi yaitu Prabowo harus memilih satu diantara sembilan kandidat yang diusung PKS.
Direktrur Progress Indonesia, Taufiq Amrullah menyarankan Prabowo mencari kandidat dari PKS yang paling cocok chemistry-nya agar dalam bergerak dapat sinergis. Taufiq menilai Anis Matta adalah sosok yang paling tepat menjadi cawapres Prabowo dari PKS.
“Pak Anis Matta adalah sahabat lama Pak Prabowo. Kapasitas Anis Matta sebagai mantan presiden PKS tak diragukan, Anis telah mengisi penuh ruang partai, ummat, dan bangsa ini dalam pengalaman politiknya 20 tahun terakhir, jadi selesai di level basis hingga elit” Ulas Taufiq dalam rilisnya yang dikirim kepada suarajakarta.co, Sabtu (14/4/2018).
Nama Anis Matta muncul sebagai kandidat paling cocok untuk menjadi cawapres yang mendampingi Prabowo berdasarkan temuan lembaga survey Median yang menyebutkan bahwa Anis Matta memiliki elektabilitas 45 persen dari pemilih PKS 2014, tertinggi diantara capres atau cawapres PKS lainnya. Hal itu menjadi isyarat Anis Matta paling layak mendampingi Prabowo sekaligus meningkatkan elektabilitas saat menjadi pasangan capres-cawapres.
“Selain itu, Anis Matta sebagai tokoh nasional sekaligus intelektual Islam sangat menunjang Prabowo yang nasionalis. Anis Matta yang berasal dari Sulawesi juga tepat mengisi defisit suara Prabowo di Indonesia bagian timur. Jadi paket Prabowo – Anis Matta tepat sebagai pasangan Nasionalis – Religius, Militer – Sipil, Jawa – Luar Jawa, Prajurit – Intelektual, semuanya saling mengisi,” papar Taufik.
Saat ini Anis Matta sebagai salah satu capres PKS bersama relawan AMPM tengah gencar roadshow dan sosialisasi ke berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Anis Matta menawarkan #ArahBaruIndonesia sebagai jawaban atas berbagai persoalan yang melanda bangsa saat ini. Seperti kesalahan dalam pengelolaan ekonomi dengan mengandalkan utang. Bangsa ini terlalu besar, ibarat langit yang tinggi dan kita hanya mampu terbang rendah. Kita harus segera take off dan terbang tinggi agar di hormati oleh bangsa lain.