SuaraJakarta.co, JAKARTA – Railstock MRT Jakarta secara bertahap telah didatangkan dari Jepang.
Kedatangan moda transportasi modern, efisien, nyaman, dan ramah lingkungan sekaligus menandakan Jakarta telah siap menjadi untuk mencetak sejarah pembangunan MRT pertama di Indonesia.
Atas hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan apresiasi bagi 357 orang di mana 483 bidang tanahnya telah digunakan untuk pembangunan MRT Jakarta Fase I, dari Lebak Bulus hingga MH Thamrin sejak tahun 2013.
“Saya ingin sampaikan, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi, kepada 357 pemilik lahan yang berkontribusi pada proyek pembangunan untuk MRT Jakarta. Lahan-lahan mereka dibebaskan untuk membangun MRT. Ini kontribusi yang sangat bersejarah, ini MRT yang pertama di Indonesia,” ungkap Anies di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (9/4) malam.
Anies menambahkan, MRT bukan sekedar transaksi ekonomi dan lebih dari sekadar alat transportasi. Di dalamnya ada bentuk perjuangan bersama untuk menghadirkan MRT pertama bagi bangsa ini, di DKI Jakarta.
MRT itu, kata Anies, bukan sekadar rupiah, tapi soal membangun maskot bangsa.
“Yang bapak-ibu wariskan bukan rupiahnya, tapi kebanggaannya. Anak-cucu dari bapak-ibu akan selalu bisa bilang bahwa orang-orang tua kami ikut kontribusi pada proyek paling bersejarah di republik ini, MRT,” pungkasnya dalam pidato yang dihadiri Dirut MRT Jakarta William Sabandar itu.
Karena itu, Anies mendorong agar MRT dapat menjadi alat yang bisa membentuk perilaku warga Jakarta
“173 ribu penumpang per hari, itu kalau rutenya baru ini, itu dilatih tepat waktu dan budaya antri, latihan tiap hari. MRT ini adalah pembentuk budaya baru di Jakarta, dan kalau di Jakarta punya budaya baru insya Allah punya efek tular ke berbagai tempat ke seluruh Indonesia,” imbuh Mendikbud 2014-2016 ini.