Aksi Bela Ahok di Prancis, PPI: Itu Bukan Sikap Resmi Kami

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Maraknya aksi dukungan untuk membebaskan Ahok dari penjara dari berbagai warga negara Indonesia di luar negeri, khususnya di Prancis, mendapat sorotan dari Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Prancis (PPI Prancis) Septa Pratama.

Menurutnya, aksi bela pihak A atau pihak B oleh diaspora Indonesia di luar negeri yang terjadi di Prancis tersebut adalah, pertama, bukan merupakan keputusan yang diambil secara resmi oleh PPI sebagai organisasi yang menaungi mahasiswa Indonesia di luar negeri.

“Kedua, tidak ada kaitannya sama sekali dengan PPI lantaran merupakan kegiatan yang dilakukan berlandaskan kesadaran masing-masing individu; dan ketiga, aksi itu tidak mencerminkan pemikiran dan sikap seluruh mahasiswa Indonesia di Prancis (bersifat golongan atau partikular, bukan universal),” jelas Septa sebagaimana dikutip dari pernyataannya di akun facebook , Minggu (14/5) waktu setempat.

BACA JUGA  Dari Ratusan Usulan Warga, Yang Paling Terbanyak Perbaikan Saluran Air

Septa menambahkan PPI Prancis tidak bertanggungjawab atas implikasi yang dihasilkan dari aksi bela pihak A atau bela pihak B tersebut.

“Terima kasih atas perhatiannya. Semoga Bangsa Indonesia tetap dilindungi Tuhan Yang Maha Esa. Amin,” jelasnya di grup PPI Prancis tersebut.

Diketahui, dikutip dari laman Tempo.co, Senin (15/5), sekitar 150 warga Indonesia di Prancis menggelar aksi dukungan terhadap Ahok, di lapangan Menara Eifel, Paris, Minggu sore, 14 Mei 2017.

Sebagian mereka mengenakan pakaian berwarna merah dan putih, membawa balon merah dan putih, serta menyanyikan sejumlah lagu termasuk Indonesia Raya.

Mereka juga membentangkan poster bergambar Ahok dengan tulisan Liberez Ahok, yang artinya bebaskan Ahok, serta sejumlah poster kecil bertuliskan From Paris with Love Pray for Ahok, Anda tidak sendiri Save Ahok.

BACA JUGA  Lurah Kampung Bali Benahi Taman, Anak-anak Jadi Senang

Meski berlangsung meriah, aksi ini tidak banyak menarik perhatian turis yang di akhir pekan berdatangan ke Eifel. Tiga anggota pasukan keamanan yang sedang patroli hanya melintas.

“Kami peduli dengan sesuatu yang baik, kenapa diperlakukan tidak baik,” kata Lulu Caroline Setia, 47 tahun, yang sudah 21 tahun tinggal dan Paris dan bekerja di sebuah hotel.

Menurut Lulu, aksi ini diberi judul Peduli NKRI. Digelar karena ada keprihatinan warga Indonesia di Paris terhadap nasib Ahok, yang divonis 2 tahun penjara karena dianggap menistakan agama. Meski sejumlah peserta aksi bukan penduduk Jakarta, mereka ikut mendukung Ahok karena Gubernur Jakarta ini telah diperlakukan tidak adil. (RDB)

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles