Ahok Telah Melukai Hati Umat Islam Di Indonesia, Ini Pendapat Bijak Aa Gym

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sikap dan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai melecehkan Al-Quran banyak menuai kritik. Atas perbuatannya, Ahok telah membuat umat muslim di Indonesia merasa terluka.

Banyak ulama menentang perbuatan tak patut yang dilakukan Ahok. Salah satunya dari pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Mari simak pendapat Aa Gym secara lengkap berikut ini.

Kemarin terjadi kehebohan dengan viral dengan tersebarnya cuplikan pidato saudara Ahok di Kepulauan Seribu. Saya mendengarnya, menyimaknya beberapa kali. Sehingga banyak umat Islam yang terluka.

Berikut ini adalah statement bahwa saudara Ahok sebagai etnis Tionghoa itu adalah bukan pilihannya. Ini adalah takdir yang menciptakannya, sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis.

Dua, bahwa saudara ahok beragama non Islam, itu adalah pilihannya. Dan setiap orang berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya dunia akhirat. Bagi kita umat Islam tidak ada masalah, lakum dinukum waliadin.

Adapun saudara ahok memberikan statemen pernyataan terhadap Al Quran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya ini adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekwensi dari perkataannya.

BACA JUGA  DPR Siap Galang Hak Angket Jika Ahok Tidak Dinonaktifkan

Oleh karena itu sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa tersinggung terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta.

Kepada umat Islam seluruhnya, bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita.

Ini alat ukur apakah hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Al Quran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih sangat rendah. Andaikata kita tersengat merasa terluka, maka ini kita syukuri. Bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah.

Namun pada saat yang sama kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor ahlakul karimah. Islam tidak mengenal kedzoliman kepada siapapun. Kita sikapi perbuatan ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah.

Sebaiknya kita ingatkan saudara ahok bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat salah dianjurkan untuk memohon maaf secara terbuka kepad umat Islam diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi. Dan andai pun sudah meminta maaf terbuka, umat Islam adalah pemaaf.

BACA JUGA  PKL Tumpah-ruah, Warga Protes Ke Pemprov

Namun jikalau merasa tidak bersalah, dan tetap melakukan perbuatan seperti ini maka mari kita selesaikan dalam koridor hukum. Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil.

Banyak hikmah kejadian ini, nyata bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, kita hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati Al Quran karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati dan memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Al Quran 7 ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih orang yang berbeda akidah karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya.

Semoga adanya kejadian ini benar-benar membuat kita semua memahami apa yang semestinya kita lakukan. Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan mengambil hikmah. Sekian, wassalamualaikum wr wb.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles