Site icon SuaraJakarta.co

300 Personil Gabungan Bersihkan Lumpur di Saluran PHB Taruna Jaya

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sebanyak 300 personil gabungan diterjunkan untuk  membersihkan lumpur yang mengendap dalam saluran PHB Taruna Jaya, Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat pada kerja bakti massal, Minggu (22/01/2017) pagi.

Lurah Serdang, Rizka Handayani, mengatakan pengurasan lumpur saluran air di PHB Jalan Taruna Jaya sepanjang 2 kilo tersebut meliputi 4 RW diantaranya RW 02, 03, 04 dan 05.

“Ada 300 personil yang dilibatkan pada kegiatan kerja bakti massal”, ucap Rizka didampingi Sekel Imran dilokasi.

Rizka mengatakan, 300 personil gabungan yang dikerahkan yakni, PPSU, Damkar, Sumber  Daya Air, Bina Marga, Lingkungan Hidup, RT/RW,  LMK, dan warga masyarakat.

“Pengurasan lumpur, Jika tidak selesai hari ini akan dilanjukan hingga tuntas oleh petugas Sumber Daya Air”, terang Rizka.

Pelaksanaan kerja bakti massal langsung dipimpin Camat Kemayoran, Hery Purnama.

Sementara, tokoh masyarakat, 
Edi Supriyadi berharap pengurasan lumpur dapat dilakukan secara menyeluruh.

“Kunci untuk mengatasi genangan air saluran air dipemukiman juga harus di normalisasi”, kata Edi.

Ia juga meminta masyarakat dapat mengawal usulan melalui rembuk RW. “Usulan masyarakat melalui rembuk RW, terkait normalisasi saluran harus dikawal, sehingga  normalisasi bisa di tindaklanjuti”, tandasnya.

Kasatpel Dinas Sumber Daya Air Kecamatan Kemayoran, Yursid, mengatakan pihaknya mengerahkan 100 satgas dan 1 eksavator mini, 5 truk besar dan 4 alat breket.

“Lumpur hasil pengurasan di PHB saluran air jalan Taruna Jaya langsung dibuang ke Rorotan Jakarta Utara”, ucap Yursid.

Dikatakan Yursid, saat ini, Satgas Sumber Daya Air sedang mengkonek kan krossing saluran air untuk melancarkan aliran air nya.

Wakil Walikota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara, mengatakan yang namanya saluran air itu harus terhubung dan penyelesaian pengurasannya tidak hanya di lokalnya saja. “Nanti setelah pengurasan selesai kelihatan alirannya jalan kemana.  Selanjutnya baru kita dievaluasi”, singkat Bayu. (Van)

Exit mobile version