SuaraJakarta.co, JAKARTA – Pupus sudah nasib 250 pedagang Pasar Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat untuk berjualan. Pasalnya, sejak ditertibkan oleh pemerintah Kecamatan Sawah Besar seminggu yang lalu, dengan terpaksa mereka hengkang mencari lapak baru di 3 (tiga) tempat pasar yang berbeda, yakni pasar Karang Anyar, Pasar Taman Sari, dan Pasar Gunung Sahari Utara.
Kepada Suara Jakarta, Sekertaris Kecamatan Sawah Besar Wahyu Prabowo mengatakan sempat terjadi penolakan penggusuran dari asosiasi pedagang yang bernama Paguyuban Pasar Karang Anyar yang mengadu kepada DPRD DKI.
“Sempat oknum kepentingan di Dewan untuk mengurungkan eksekusi agar pedagang tak pindah dari lokasi penjualan,”jelas Wahyu.
Mantan Lurah Utan Panjang, Kemayoran ini kembali menjelaskan, dirinya tidak bisa berbuat banyak dengan penggusuran ini sebab adanya permintaan dari warga dimana koridor jalan terganggu bagi lintas pembeli dan adanya tempat lahan parkir liar sehingga menimbulkan macet jalan Karang Anyar Raya.
“Sebanyak 20 truk dikerahkan untuk mengangkut sisa bangunan dan puing penggusuran yang berasal dari Sudin Kebersihan dalam upaya percepatan lokasi pasar yang lebih baik,”jelas Wahyu.
Setelah lokasi tersebut digusur, minggu ini pihak Dinas PU Air Jakarta Pusat berencana akan melakukan perbaikan saluran lingkungan pasar agar lebih lancar dari sampah dan timbunan lumpur yang sudah lama tidak dikeruk.
Seorang pedagang Karang Anyar Wiwin (30) hanya berharap nantinya jalan yang sudah lebar hampir 8 meter dapat membuat pasar ini nyaman sehingga membuat orang tidak terganggu lagi dan bisa berjualan kembali.