Suarajakarta.co, JAKARTA – Sejak zaman dulu, laut yang tenang menyajikan keindahan, memantulkan cahaya keemasan, dan menyimpan misteri dapat menjadi sumber inspirasi dan mampu memicu kreativitas banyak orang, tak terkecuali bagi Ivan Gunawan, yang terlihat dalam koleksi peragaan malam ini.
“Suatu hari, saya tengah berada dalam perjalanan dari Medan menuju Jakara, tak lama setelah kejadian kecelakaan pesawat yang menggemparkan dunia itu. Memandangi laut dari kejauhan di atas pesawat itu memicu inspirasi saya, dan muncullah ide untuk Thalassa “, kata Ivan Gunawan tentang koleksinya yang akan ditampilkan di Indonesia Fashion Week 2015, Jakarta, Kamis (26/2).
Thalassa, yang bermakna “laut”, digambarkan sebagai perempuan cantik yang menjadi ibu bagi mahluk-mahluk samudera dalam berbagai literatur tentang dewa-dewi Yunani. Dari kedua makna perempuan cantik dan laut itu terciptalah 26 total look, yang dibawakan oleh 20 model perempuan dan enam lelaki untuk mempresentasikan Thalassa.
Pada koleksi, Ivan mengadopsi detail-detail kecil yang berkenaan dengan laut, dan mengejawantahkannya dalam beragam rupa. Draping dan layering kain yang mengadaptasi gulungan ombak. Motif bordir dan brokat yang terlihat seperti bentuk lengkung kerang dan ganggang. Demi mencapai bentuk yang sesuai dengan idenya, Ivan mendesain sendiri brokat halus yang diproduksi di Bali atas dukungan dari SAS Textile.
Busana ready-to-wear deluxe by Ivan Gunawan kali ini mengekplorasi siluet longgar, sebuah tawaran yang baru dan berbeda dari siluet Ivan biasanya, tanpa kehilangan ciri khas desain Ivan yang sexy dan berkarakter rupawan. Potongan yang tak lekang digerus zaman ini bahkan mampu mendukung kesan ringan dan mengalun yang ingin dikemukakan Ivan, sehingga bahan tembus pandang seperti organdi, sifon, lace, tule menjadi pilihannya. Kesan tegas yang mengiringi siluet longgar, selain dipertegas dengan pilihan bahan yang lebih ‘berat’ seperti beludru, juga terpancar pada aksesori wajah kreasi G. Liem.
Dalam koleksi Thalassa, G. Liem, seorang praktisi aksesori asal Surabaya, digandeng untuk menjadi fashion detail conceptor koleksi Thalassa, dan menangani aksesori serta detail busana yang dibentuk dari bulu halus, mutiara, bordir saling-silang dan kerang.
Ivan memilih warna-warna yang jarang diungkap dari laut, seperti warna keabu-abuan dasar laut, keperakan dari pantulan sinar, beige dari pasir, hingga hijau toska yang terangkum menjadi gaun malam panjang, jaket jubah, stoking bergambar dan celana palazzo.
Mengiringi koleksi perempuan, hadir pula koleksi untuk para lelaki. Saat mencipta, Ivan membayangkan para pengawal Thalassa di dalam laut. Koleksi yang sporty dan edgy dipresentasikan dalam bentuk jaket dengan pandanan celana panjang yang memudahkan gerak. Koleksi Sepatu Uyauyiishoes, menyempurnakan penampilan mereka. Untuk menyelaraskan dengan koleksi perempuan, detail tumpuk, see through, dan siluet longgar juga diterapkan dalam koleksi pria ini.
Ivan menyajikan peragaan ini selayaknya sebuah pergelaran. Karena itu, sang perancang merasa perlu untuk mengundang seniman suara Nyak Ina Raseuki atau lebih dikenal dengan nama Ubiet untuk menciptakan suasana khusus.
“Saya menyuarakan senandung yang terinspirasi dari lament atau nyanyian ratapan. Alunan lagu semacam ini hidup dan dipraktekkan oleh masyarakat pesisir Nusantara. Namun, pada Thalassa saya sudah tidak merujuk pada satu tradisi nyanyian tertentu, tetapi mengambil gaya nyanyian yang mengekspresikan kehidupan laut walau tidak menggambarkannya secara harfiah,” jelas Ubiet.
Pagelaran juga mendapat dukungan dari situs toko online fashion terbesar di Indonesia, Zalora. ” Hanya segelintir orang yang memiliki multi talenta seperti Ivan Gunawan. Karena itu, Zalora sangat bangga dapat ikut mendukung fashion show Thalassa by Ivan Gunawan di Indonesia Fashion Week 2015, yang merupakan kerja sama pertama Zalora dengan Ivan Gunawan. Tidak tertutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama dalam bentuk lain ke depannya. Hal ini juga menjadi bagian dari komitmen kami untuk semakin memantapkan fokus di industri fashion sepanjang tahun 2015 “, kata CEO & Co-Founder Zalora Indonesia, Fredrik Thomassen.