Site icon SuaraJakarta.co

Mimisan bisa membahayakan jiwa. Yuk tangani dengan benar! (2)

Penjelasan pada artikel sebelumnya berkaitan dengan penanganan saat mimisan. Untuk mencegah agar darah yang keluar tidak masuk ke saluran pernafasan, ketika mimisan terjadi jangan menaikkan kepala dengan alasan agar darah berhenti keluar, salah besar! Karena menaikan kepala justru akan meningkatkan resiko turunnya darah.

Sedandainya darah yang turun masuk ke dalam kerongkongan maka ia akan masuk ke saluran pencernaan sehingga tidak akan bermasalah karena ia akan dicerna oleh asam lambung, namun bayangkan seandainya gumpalan darah yang turun salah masuk, bukan masuk ke kerongkongan melainkan masuk ke tenggorokan.

Maka ia bukan akan masuk pada saluran pencernaan melainkan masuk ke saluran pernafasan yang akan berakhir di paru-paru, sehingga proses pernafasan pun dapat terganggu bahkan bisa terhenti.

Sedangkan hanya dalam hitungan menit, terhentinya aliran darah ke otak dapat dengan segera menyebabkan kerusakan otak, yang apabila berlanjut terus menerus dan tidak segera membaik maka dapat berujung pada kematian.

Karenanya ketika mimisan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

  1. Jangan menengadahkan kepala, tapi lakukan sebaliknya yaitu tundukkan kepala agar semua darah tidak masuk ke dalam tubuh tetapi justru keluar dari tubuh sehingga tidak perlu khawatir akan tertelan dan masuk ke saluran pernafasan.
  2. Tekan hidung selama 10 sampai 15 menit untuk membantu menghentikan mimisan, bisa lebih cepat seandainya pendarahan telah terhenti. Selama menekan hidung jangan lupa buka mulut untuk mengganti alur masuknya udara.
  3. Seandainya masih belum berhenti, lakukan tampon atau balut hidung sederhana dengan memilin kassa atau tisu dan kemudian masukkan ke lubang hidung hingga tertutup sempurna.

Bila sampai 2×24 jam pendarahan masih berlangsung, tak ada pilihan lain, segera ke dokter terdekat!

Exit mobile version