SuaraJakarta.co – Penyimpangan seksual yang terjadi di masyarakat saat ini, seperti gay, lesbi, dan biseksual terjadi karena melalui proses penularan. Prilaku seks menyimpang itu bisa bermula dari kebiasaan tidur bersama teman di rumah kost. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kaum gay, lesbi dan biseks di area kampus yang semakin meningkat.
Tinggal dalam rumah kost merupakan pilihan yang simpel dan hemat. Rumah kost banyak dipilih oleh mahasiswa atau pekerja perantauan. Dengan alasan hemat biaya, biasanya satu kamar kost dihuni bersama teman dekat.
Kebiasan tinggal atau tidur besama teman dalam satu kamar kost akan memicu tumbuhnya perilaku seksual yang menimpang. Pasalnya di dalam satu kamar kost, area pribadi bisa terlihat oleh orang lain. Bagi yang melihatnya – seiring berjalannya waktu – akan menimbulkan rasa hasrat yang didorong oleh nafsu birahi.
Apa saja yang terjadi saat tidur berdua di kamar kost bersama teman, ternyata menjadi faktor pemicu tumbuhnya penyimpangan seksual. Seperti yang diungkapkan ZL (inisial) saat dirinya pertama kali terjerumus dalam penyimpangan seksual.
1. Tidur bersama
Saat tertidur pulas, biasanya bagian hal yang paling sensitif akan muncul. Untuk laki-laki, saat tidur dan tak sdarkan diri, bagian sensitivitasnya akan terbangunkan. Saat hal itu terlihat oleh teman atau orang lain, ada dua kemungkinan respon yang terjadi padanya. Misalnya ia akan merasa enggan untuk melihat, atau justru dia menikmati pemandangan dari orang yang sedang tidur itu. Bayangkan, jika hal ini terjadi setiap malam, maka akan sangat mudah untuk menjadi penyuka sesama jenis.
Saat tidur bersama, bagian tubuh yang seharusnya tidak boleh dilihat orang lain, akan menjadi biasa dilihat. Sehingga memicu fantasi seks bagi yang melihatnya. Tidak ada lagi batasan privasi dalam satu kamar kost. Bahkan saat tidur bisa terjadi berpelukan. Jika sudah merasa nyaman dengan pelukan temannya, maka akan cenderung memiliki hasrat untuk menikmati lebih jauh tentang tubuhnya.
2. Perhatian Yang Tak Wajar
Ketika salah satu dalam penghuni kamar kost sedang mendapat masalah, maka sasaran teman yang bisa diajak ngobrol adalah teman satu kost. Kebiasaan curhat masalah akan menimbulkan rasa peduli. Sehingga, bagi orang yang senang didengarkan ceritanya menganggap bahwa teman kostnya itu adalah orang yang paling peduli dengannya.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, akan mendapatkan kenyamanan bersama. Jika sudah merasa nyaman, akan tumbuhlah rasa saling suka. Tanpa sadar sudah lewat batas. Akhirnya saling mengungkapkan perasaan masing-masing. Jadilah pasangan sesama jenis.
3. Selalu bersama
Selalu pergi bersma, makan bersama, tidur bersama, sekanjutnya akan merasa nyaman satu-sama lain. Sehingga jika ia dalam kesendirian, ia akan merasa kehilangan dan rasa rindu. Jika sudah rindu yang tak biasa, itu indikasi penyimpangan seksual.
Untuk Anda yang tidak ingin terjerumus dalam penyimpangan seksual, Anda harus memiliki privasi dan jangan tidur bersama teman anda. Gunakanlah kamar kost masing-masing. Walaupun Anda tidak memiliki rasa penyuka sesama jenis, bisa jadi teman anda tergiur karena melihat tubuh dan paras Anda dalam tidur. (JML)