Site icon SuaraJakarta.co

Duhai Istri, Pahamilah Suami Itu Tekun dengan Hobinya Meski Sudah Punya Anak, Ini Alasannya

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dalam rumah tangga, kadang sering terjadi komunikasi yang kurang nyaman antara suami dengan istri atau sebaliknya.

Apalagi jika bumbu-bumbu rumah tangga itu juga hadir saat sudah belahan jiwa berupa anak-anak yang manis, lucu, dan menggemaskan.

Istri kadang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tapi ayahnya hanya duduk di depan laptop mengerjakan sesuatu. Atau sebaliknya, suami yang rajin beraktivitas, tapi istri hanya di kamar dengan dalih sedang menyusui anak-anaknya.

So, jika anda sering mengalami itu percayalah, keretakan rumah tangga indikasinya sudah mulai terlihat. Bukan soal karena kurangnya ilmu agama, tapi juga karena kurangnya ilmu dalam memahami komunikasi laki-laki dan perempuan, apalagi setelah menikah.

Nah, bicara soal komunikasi, menurut Pakar Pendidikan Salim A. Fillah ada perbedaan dalam memahami komunikasi antara suami dengan istri. Khususnya untuk menjaga hubungan satu sama lain.

“Kalau wanita itu ibarat karet gelang. Kalau pas deket ya deket, kalau lagi menjauh dia berarti lagi ada masalah. Kalau lelaki itu cara menjaga hubungannya adalah dengan cara dia memerlukan saat-saat jeda untuk tetap menjaga keutuhan dirinya sebagai seorang suami,” jelas penulis buku ‘Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan’ ini.

Cara menjaga keutuhan dirinya sebagai seorang suami itu, tambahnya, adalah dengan menghitung waktu, seberapa lama dirinya bersama dengan istrinya atau keluarganya. Sedangkan, perempuan tidak.

“Contoh menghitung itu saya (lelaki) sudah bersama kamu, tiga hari tiga malam, mengikuti setiap acara kamu, maka aku sekarang punya hak untuk satu hari untuk diriku sendiri. Wanita itu tidak menghitung. Kamu jika bersama aku, bersama selamanya,” jelas Salim A Fillah dalam paparannya yang berjudul ‘Membina Rumah Tangga’ sebagaimana diunggah di youtube pada 15 November 2013.

Maka, tegasnya, dapat dipahami kenapa banyak lelaki itu punya hobi.

“Banyak istri tidak tahu betapa suaminya sabar karena belum pernah mancing. Hobi itu dibutuhkan untuk menemukan kembali dirinya. Karena lelaki itu jika bergaul bersama wanita, dia akan larut. Dia akan kehilangan dirinya. Maka dia perlu menemukan sebentar waktunya untuk tetap menjadi suami. Bukan kakaknya, atau yang lainnya,” jelasnya.

Nah, kini sudah tahu kan kenapa lelaki itu tetap masih asyik dengan hobinya bahkan saat sudah menjadi bapak sekalipun. Apakah berarti tidak tanggung jawab? Tidak juga. Selama tidak melebihi batas norma agama rasanya boleh saja ya. Oke. (RDB)

Exit mobile version