Site icon SuaraJakarta.co

Catatan Sang Anak Yang Ayahnya Sibuk Bekerja: “Ayah Bermainlah Bersama Ku”

Ilustrasi. (Foto: IST)

SuaraJakarta.co – Sebagian anak kehilangan sosok seorang Ayah, bukan karena Ayahnya meninggal dunia. Tapi Ayah yang tidak mau bermain dengan anaknya. Ayah yang hanya sibuk dengan pekerjaan kantor. Hingga saat libur pun tetap bekerja dengan alasan demi anak dan istri.

Wahai Ayah..
Anak mu tidak butuh materi yang berlimpah, yang ia butuhkan adalah kasih sayang dari seorang Ayah..

Wahai Ayah..
Jangan menyesal jika kelak ia sudah tumbuh dewasa, ia lebih sayang dengan gadgetnya, karena setiap hari gadget lah yang menemani ia bermain. Luangkan waktu dan bermainlah dengan anak mu.

Wahai Ayah..
Jangan menyesal jika kelak ia sudah tumbuh dewasa, ia lebih senang berbicara dengan temannya dibanding dengan ayah nya yang sudah tua renta. Luangkan waktu dan dengarkanlah celoteh nya.

Wahai Ayah..
Jadilah pahlawan untuk anak perempuan mu, jika suatu saat nanti ia menikah. Ia akan mencari laki-laki pendamping hidup seperti sosok Ayahnya. Jadilah Ayah teladan untuk anak laki-laki mu, jika kelak ia tumbuh dewasa, ia akan menjadi suami dan Ayah seperti diri mu.

Wahai Ayah..
Waktu mu bermain dengan anak sangatlah sebentar, karena ia akan tumbuh menjadi dewasa dan engkau pun mulai menua. Anak yang dekat dengan Ayah nya akan menjadi pribadi yang penuh percaya diri.

Wahai Ayah..
Jika engkau lelah pulang bekerja, jangan marah jika anak mengajakmu bermain. Bermainlah sebentar dan katakan padanya “Maaf, nak.. sudah dulu ya mainnya, Ayah lelah besok kita main lagi..” Anak tidak akan kecewa karena engkau sudah mau bermain bersamanya walaupun hanya sebentar. Terimakasih Ayah telah bermain bersama ku.

Penulis: Hernawati

Exit mobile version