SuaraJakarta.co – Banyaknya penyimpangan seksual di era sekarang, membuat orang tua was-was jika hal itu terjadi kepada anak dan keluarganya. Untuk itu, pendidikan tentang seksual harus dilakukan sedini mungkin. Guna melakukan pencegahan terjadinya penyimpangan seksual ataupun kesalahan dalam pemahaman anak terhadap kesehatan reproduksi (kespro).
Lalu siapakah yang paling berperan dalam menyampaikan pendidikan seksual dan kespro pada anak? Menurut dr Arietta Pusponegoro SpOG(K), pendidikan kespro ini bisa disampaikan oleh guru, tenaga kesehatan, dan orang tua.
Selain itu, dr Arietta dalam laman health.detik.com juga menyampaikan bahwa pendidikan kespro tidak melulu hal-hal berbau seksual. “Kita bisa sampaikan bagaimana konsep kesehatan reproduksi, bukan sekadar anatomi atau proses gimana sperma bertemu sel telur sampai terjadi pembuahan,” ujar dr Arietta.
Seksual dan kespro tidak bisa dipisahkan. Dengan demikian, penting sekali untuk disampaikan keduanya sejak dini, termasuk pada anak usia sekolah dasar (SD) melalui kurikulum penjagaan kesehatan reproduksi. (JML)