Site icon SuaraJakarta.co

LKC Dompet Dhuafa Ketuk 15.000 Pintu Jaring Penderita TB

SuaraJakarta.co, TANGSEL – Semakin tingginya angka penderita penyakit Tubercullosis (Tb) di Indonesia membuat LKC Dompet Dhuafa prihatin. Berbagai upaya terus dilakukan dari pencegahan, pengobatan hingga penyebaran infromasi mengenai Tb kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan penyuluhan dan penjaringan terduga penyakit Tb melalui Program Ketuk Pintu.

“Ketuk Pintu merupakan program yang digagas oleh LKC Dompet Dhuafa, pada tahun ini kita mencanangkan 15.000 rumah yang kita ketuk, dalam kegiatannya kita melakukan penjaringan dan penyuluhan singkat dari satu pintu ke pintu lainnya di wilayah yang menurut kita banyak terdapat penderita penyakit Tb” terang Penanggung Jawab kegiatan Ketuk Pintu, Maria Mansyuri,SE. dikantornya LKC Dompet Dhuafa,Ciputat – Tangsel, Selasa (5/4)

Kegiatan yang diselenggarakan di Jabodetabek dan beberapa wilayah luar daerah diantaranya Palembang, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Aceh serta Purwekerto ini merupakan salah satu cara untuk menyebarkan informasi tentang Tb. Selain itu Program Ketuk Pintu dapat dimanfaatkan sebagai penjaringan suspek Tb secara aktif.

“Para relawan kita bertugas melakukan edukasi terhadap masyarakat, selain itu juga mereka ditugaskan untuk melakukan deteksi dugaan penderita penyakit Tb di keluarga tersebut,setelah dirasa cukup maka rumah tersebut akan ditempelkan stiker Gerakan Keluarga Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis” kata perempuan berjilbab itu

Penyebaran informasi tentang penyakit Tb digalakan oleh LKC Dompet Dhuafa mengingat kegagalan dalam penanggulangan penyakit Tb akan berdampak luas pada kehidupan masyarakat secara keseluruhan, terutama berdampak langsung pada warga sekitar yang terdapat penderita penyakit Tb.

“Satu penderita penyakit Tb akan menularkan 10-15 masyarakat lainnya, ini perlu penanganan yang serius, sehingga kita terus intensif dalam melakukan program penanggulangan penyakit yang mematikan tersebut” ungkap Maria

LKC Dompet Dhuafa selain melakukan pelayanan pengobatan terhadap penyakit Tb, juga membuka Pusat Informasi penyakit Tb Masyarakat (PIT Mas) di beberapa wilayah, hal ini mengingat meskipun penyakit Tb sangat berbahaya dan mematikan, namun penyakit tersebut dapat disembuhkan, asal pasien yang menderita penyakit Tb melakukan pengobatan secara tuntas, selain itu obat yang diberikan kepada pasien sangat mudah dan gratis.

Sementara itu, ditempat berbeda Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) menyatakan, bahwa setiap pasien TB harus ditemukan dan diobati sampai sembuh agar penularan TB di Indonesia dapat dihentikan. Peran keluarga pada gerakan ini sangat penting, karena semangat dan kepatuhan pasien untuk minum dan menelan obat ditentukan oleh dukungan keluarga.

“Kesadaran dan kepedulian keluarga tentang penularan dan pencegahan TB harus ditingkatkan, karena pasien TB berada di sekitar keluarga”, tutur Menkes pada Pencanangan Gerakan TOSS TB bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Sabtu pagi lalu (2/4). (gm/mj)

Exit mobile version