Site icon SuaraJakarta.co

Jelang Akhir 2014, Kemana Arah Harga Emas?

suara jakarta emas batangan investasi logam mulia
Ilustrasi. (Foto: IST)
SuaraJakarta.co, JAKARTA – Motif masyarakat untuk menyimpan asetnya dalam bentuk emas (tidak hanya Dinar, bisa juga berbentuk emas batangan, koin dan perhiasan) beraneka ragam. Ada yang benar-benar karena menjalankan contoh dalam agama (mereka ini berinvestasi karena motif spiritual), ada yang karena dorongan logis-realistis karena emas memberikan benefit dalam menjaga nilai aset dan ada juga yang ikutan tren.

Saat ini kesadaran menyimpan dan menggunakan Dinar memang meningkat. Demikian juga emas pada umumnya. Ini terlihat dari ragam penawaran toko emas maupun retailer emas. Antam misalnya, bersiap meluncurkan sebuah produk yang solutif, mulai dari pembelian hingga penyimpanan. PERURI dan Pegadaian juga makin ‘asyik’ memperbesar layanan cicilan emas dan produksi emas sendiri. Harus dipahami bahwa minat masyarakat terhadap produk investasi memang tumbuh. Makin tinggi tingkat pendapatan, makin menyebar portfolio investasinya.

Tapi investor yang pragmatis mungkin ‘pergi’ karena melihat harga emas sedang turun dalam 2 tahun belakangan. Padahal jika dilihat sisi fundamentalnya, mengapa negara dan investor emas dunia justru memborong emas ketika harga turun? Jawabannya adalah nilai hakiki yang dikandungnya. Meski USD adalah parameter dan pemberi pengaruh terkuat terhadap harga emas, tapi Eropa dan mata uang timur seperti Cina dan Korea makin kuat posisinya.

Dulu, dengan mudah kita mencari hubungan kenaikan dan penurunan nilai tukar USD terhadap mata uang lain sebagai pemicu utama bergesernya harga emas. Sekarang posisinya tak otomatis berlawan seperti itu : USD menguat, emas melemah, atau sebaliknya, USD melemah maka emas menguat. Tarik menarik faktor Euro dan permintaan emas fisik di Cina, India dan sebagian besar Asia akan menentukan harga emas.

Lalu apakah tekanan terhadap harga emas akan terus berlanjut? Mungkin tidak meski tidak secerah harapan investor di awal 2015. Ekonomi Amerika membaik melebihi pertumbuhan negara lain, tapi sektor riilnya tak bergerak. Iklim investasi di sektor finansial mulai pulih. Pengamat memperkirakan harga emas berada di USD 1.250 per troy ounce sebagai penutupan 2014.

Penulis: Endy Kurniawan @endykurniawan, Coach, trainer dan Penulis Seputar Bisnis, Keuangan dan Investasi

Exit mobile version