1. Saya menegaskan bahwa Presiden Jokowi harus segera mengevaluasi kinerja Menkumham dalam pengesahan pengurus parpol
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
2. Sudah dua kali menkumham lakukan kesalahan dlm pengesahan tsb. Kesalahan pertama dlm mengesahkan kubu romi dlm di PPP
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
3. Kini menkumham bakal bikin kesalahan lagi dengan surat yg dikirimkannya ke DOP Golkar yg mengisyaratkan akan mengakui kubu Agung Laksono
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
4. Mumpung SK pengesahan kubu Agung blm diterbitka, maka selayaknya Jokowi bertindak cepat cegah yasonna bikin kesalahan fatal lagi
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
5. Yasonna telah memhuat kesan pemerintah jokowi tukang adu domba parpol demi keuntungan diri sendiri memperkuat dukungan terhadap KIH
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
6. Kesan spt itu tidak baik bagi pemerintahan jokowi dan pdip
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
7. PDIP sdh pernah mengalami betapa sakitnya diadu domba oleh pemerintah yg dukung kubu suryadi lawan kubu mega
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
8. Apa yg pernah dialami di masa lalu itu jangan diulangi ketika kini PDIP menjadi partai penguasa. PDIP harus berjiwa besar
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
9. Saya adalah orang pertama yg diserahi tanggungjawab oleh presiden habibie utk mendraf uu parpol di thn 1998
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
10. Ketika itu sikap saya tegas bhw pemerintah tdk boleh campur tangan ke dalam parpol manapun
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
11. Pendaftaran parpol saya alihkan dari depdagri ke departemen kehakiman agar pendaftaran parpol bebas dari pertimbangan politik pemerintah
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
12. Departemen kehakiman hanya bertindak sbg administratur dlm pengesahan parpol dan tindakannya bersifat legalistik semata
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
13. Tidak boleh ad samasekali pertimbangan dan kepentingan politik pemerintah agar demokrasi berjalan baik
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
14. Inilah cita2 awal reformasi yg kita perjuangkan bersama. Jangan pemerintah jokowi melalui menkumham mengkhianati hal ini
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
15. Wah maaf saya sdh boarding di pesawat. Nanti saya lanjutkan lagi kalau sdh landing
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
16. Kini menkumham dengan sengaja memutarbalikkan isi putusan mahkamah partai dg melakukan pemihakan terhadap salah satu kubu yg berseteru
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
17. Dalam suratnya menkumham juga meminta agar DPP Golkar menyerahkan nama2 susunan pengrurus dg kreteria tertentu utk disahkan
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
18. Dua hal terakhir ini menandakan ada sikap dan pertimbangan politik dr menkumham dlm pengesahan pengurus parpol yg tdk boleh dia lakukan
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
19. Hal itu mirip dg apa yg dilakukan oleh dirjen sospol depdagri di zaman Orde Baru dulu. Prilaku spt ini sdh harus diubah oleh Jokowi
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
21. Harusnya menkumham sabar menunggu sampai proses peradilan berakhir dan telah ada putusan inkracht baru dia sahkan
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
22. Dengan demikian menkumham tetap menjaga netralitas pemerintah dalam menghadapi konflik internal parpol
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
24. Dengan tafsiran spt itu dan dengan cara memanipulasi isi putusan mahkamah partai, menkumham buru2 mau mensahkan salah satu kubu
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
25. Kesalahan dlm mengesahkan kubu Romi di PPP yg juga dilakukan dg cara memanipulasi putusan mahkamah partai rupanya tdk menjadi pelajaran
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
26. Kesalahan serupa dilakukan lagi terhadap keinginan menkumham utk mengesahkan salah satu kubu dlm konflik internal Golkar
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015
27. Karena kesalahan beruntun yg dpt berdampak membuat buruk citra Pemerintah, maka selayaknya dilakukan evaluasi terhadap kinerja menkumham
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 12, 2015