Headline Harian Nasional 9 Januari 2015

“Tim Sulit Evakuasi Black Box” demikian judul headline Koran Sindo hari ini. Harian ini menuliskan bagaimana sebuah benda yang diduga sebagai ekor pesawat QZ8501 dengan tulisan AXC ditemukan. Namun benda tersebut belum dapat diangkat ke permukaan karena faktor cuaca. Faktor arus dalam laut, visibility, dan gelombang tinggi yang menyulitkan tim evakuasi. TNI telah menyiapkan alat yang dapat mengangkat benda tersebut baik beruoa crane maupun balon udara yang sanggup mengangkat benda hingga seberat 110 ton. Pembacaan black box tergantung kondisinya. Bila kondisinya bagus, dapat dibaca dengan cepat (hitungan hari). Sementara itu kinerja tim SAR mendapatkan apresiasi dari MenPAN, Yuddy Chrisnandi. Koran Sindo memilih aksi demonstrasi warga keturunan prancis di Australia dalam dukungannya kepada korban penembakan.

Indopos menuliskan bagaimana proses para penyelam menemukan bagian ekor pesawat QZ8501 dan mengeluarkan sebagian isinya. Namun karena kendala arus air yang kuat, para penyelam kesulitan untuk memasang lifting bag dengan cukup sehingga ekor pesawat belum dapat diangkat ke permukaan. Untuk memenuhi kebutuhan pengangkatan, TNI mengirimkan tambahan lifting bag ke lokasi. Tim penyelam telah memasang alat yang dapat memancarkan sinyal agar tidak kehilangan jejak karena benda kegagalan pengangkatan. Berita ini ditulis dengan judul “Evakuasi Ekor Gagal”. Halaman depan Indopos dilengkapi dengan grafis yang menggambarkan intelijen atas perintah presiden untuk mengawasi media massa.

BACA JUGA  6 Sofa Unik Berkarakter Binatang Ini Pasti Bikin Kamu “Woooow”

Harian Republika menuliskan “Ekor Pesawat Gagal Diangkat” sebagai headline berita hari ini. Rencananya, pengankatan seluruhnya akan dilakukan hari ini. Penundaan ini dikarenakan kuatnya arus air dan terbatasnya pandangan. Pengangkatan ini akan menggunakan dua pilihan. Yaitu dengan menggunakan crane yang dimiliki kapal Rusia, dan menggunakan Floating baloon. Untuk blackbox,pengangkatan memerlukan perlakuan khusus. Sampai saat ini, sebanyak 43 jenazah korban telah dievakuasi. Untuk foto, Republika memilih isu penembakan terhadap kantor media Chalie Hebdo di Prancis dengan menampilkan gambar edisi terbaru media cetak tersebut.

Harian Media Indonesia menuliskan tentang mulai dimintanya KPK untuk mengusut penyelewengan di Industri penerbangan. Potensi penyelewengan ada di jual beli slot penerbangan. KPK mengaku Menhub sudah meminta KPK untuk menyelidiki. Menhub dikatakan akan mengumumkan pembekuan seluruh maskapai penerbangan pelanggar izi penerbangan. Hal ini akan menyulitkan penumpang, dan Jonan meminta protes ditujukan kepada maskapai yang menjual tiket. MI memberi judul berita ini dengan “Siap di Industri Penerbangan Masif”.

“Satgas 100 Jaksa Bisa Balap KPK” judul headline Harian Rakyat Merdeka hari ini. RM menuliskan tentang tim Satgas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (P3TPK) yang baru dilantik oleh Jaksa Agung. Tim ini hanya fokus menangani perkara korupsi dan tidak dibebani tugas lain. Anggotanya direkrut secara ketat berdasarkan rekam jejak. Kelebihan tim ini dibanding KPK adalah tangan tangan satgas bisa menjangkau simultan mulai dari pusat hingga daerah. Prioritas kasus adalah rekening gendut pejabat. Namun tanggapan skeptis terhadap satgas ini muncul dari sebagian orang. Karena sebetulnya sejak dulu jaksa telah memiliki perangkat yang lengkap namun seperti terjangkit penyakit. Meskipun demikian tanggapan optimis juga ada dan meminta mereka diberi kesempatan terlebih dahulu.

BACA JUGA  Headline Harian Nasional 5 Januari 2015

Terakhir dari Kompas yang memilih isu pembangunan di headline hari ini. Ruang fiskal yang besar (250 T) memberikan tantangan masalah eksekusi kepada pemerintah. Apakah pemerintah bisa membelanjakan anggaran sebesar itu dengan baik mengingat daya serap birokrasi selama ini selalu menumpuk nyaris 50% di triwulan akhir. Dalam bidang infrastruktur misalnya. Ada penambahan signifikan yang membutuhkan banyak kontraktor besar dan belum tentu bisa dipenuhi dalam 11 bulan kedepan. Permasalahan tumpang tindih regulasi dan profesionalisme menjadi masalah klasik. Dukungan dunia usaha bisa efektif bila birokrasi berfikir konfrehensip dan tidak mengedepankan ego sektoral. Dari sektor energi, pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt. PLN hanya mampu membangun 10 ribu. Sisanya akan diserahkan kepada swasta. Seberapa kuat komitmen kepala negara, kepala daerah dan DPR menjadi kunci.

Demikian rangkuman hari ini. Semoga bermanfaat.
Penulis: Muhammad Hilal | @moehiel

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles