Dua hari ini saya menemani keluarga, yang sakit dan masuk UGD, sudah 24 jam lebih di UGD belum dapat kamar.
Disisi lain UGD, banyak pasien yang ngantri untuk masuk UGD, karena pasien yang sudah di dalam UGD juga belum bisa dipindahkan ke kamar karena jumlah kamar yang amat terbatas, mengindikasikan dibutuhkan banyak rumah sakit yang terjangkau oleh masyarakat.
Kondisi ini bisa jadi juga terjadi pada RS pemerintah lainnya, terutama yang rujukan, sudah jadi rahasia umum, rumah sakit pemerintah rujukan, susah cari kamar dan harus ekstra sabar.
Informasi ini bisa jadi juga sudah sampai ke pemangku kebijakan, dan semoga menjadi perhatian serius, dobraklah mitos rs pemerintah rujukan susah dapat kamar dan ekstra bersabar.
Tidakkah kita terenyuh, melihat orang sakit, untuk masuk UGD saja ngantri, juga ngantri lagi untuk dapat kamar. Rubahlah mindset swasta jauh lebih baik, ubahlah mindset “mereka kan pasien BPJS, seolah-olah suatu kewajaran jika mereka tidak diutamakan”.
Mindset uang banyak, anda diutamakan, bisa jadi telah mendorong banyak orang mengumpulkan pundi-pundi untuk persiapan, termasuk salah satunya untuk kesehatan. Dan bisa jadi ini mendorong tindakan tercela.
Terobosan harus dilakukan pemangku kebijakan, misal dengan menetapkan target di UGD maksimal sekian jam, cari berbagai alternatif akhirnya tidak lama ngantri. Kasianlah pada masyarakat, bisa jadi mereka pembayar pajak, dan telah banyak berkontribusi. Dan yg lebih utama mereka adalah manusia yang harus dimanusiakan, apalagi mereka lagi sakit.
Kalau ada yg berdalih “masalahnya kompleks”, harusnya masalah dibuat jadi kecil, dan diselesaikan satu persatu. Dan masyarakat telah memberikan mandat kepada pemangku kebijakan untuk melaksanakan tugas sebagai pejabat, sadarilah anda yg dibayarkan gaji melalui pemerintah, itu artinya anda dibayar oleh rakyat, karena dana pemerintah itu sebagian besar dari pajak rakyat. Dan jika ini kurang disadari dengan baik, bisa jadi keberkahan pendapatan dari uang pajak rakyat, bagi pemangku kebijakan yg tidak melakukan terobosan untuk melayani rakyat dipertanyakan.
UGD salah satu RS pemerintah rujukan nasional di Jakarta Selatan, 14 Juli 2014 pukul 11.14 WIB.
Jaharuddin