Site icon SuaraJakarta.co

Manajemen Keseharian Untuk Anda Yang Ingin Sukses Bahagia

Ilustrasi. (Foto: IST)

Ketika Einstein mencoba menerangkan dengan sederhana tentang relativitas waktu, katanya satu jam duduk diatas tungku panas (atau dimarahi Boss yang galak) akan terasa jauh lebih lama dari pada satu jam ngobrol dengan nikmat bersama seorang cewek yang seksi dan supel (atau cowok yang ganteng dan ramah).

Hidup kita tidak lepas dan waktu, Kita Cuma punya 24 jam sehari dan berlaku universal. Tidak perduli seberapa kaya, miskin, galak, ramah, kerja keras ataupun malasnya anda.

Ada orang yang selalu berpikiran akan masa lalunya, ketika dia dulu jaya dan sukses. Dalam berpikiran dan berkata selalu saja mengacu pada “Dulu ketika saya….”. Percayalah bahwa Apa yang membuat kita sukses dimasa lalu, bukanlah sebuah jaminan kita dapat sukses dimasa depan. Jaman berubah. Terikat pada kesuksesan masa lalu akan membutakan kita akan kesempatan saat ini. Dan membuat pikiran kita terikat dan terkukung pada kenangan manis saja.

Seorang Juara tinju dunia sejati Mike Tyson,legenda yang menjadi juara di dunia diusia sangat muda 20 tahun. selalu dapat mengalahkan lawan2nya dalam waktu yang sangat singkat,kadang hanya 2 atau bahkan 1 ronde dengan mengandalkan stamina dan kekuatan pukulan.

Namun waktu berlalu, usianya menjadi semakin tua, kekalahan demi kekalahan pun di alaminya, bahkan ketika melawan petinju kelas bawah,tyson bisa dikalahkan. Ia lupa akan satu hal, waktu yang membuat usianya semakin tua, staminanya semakin turun sedangkan kekuatan pukulannya pun telah hilang. Ia kalah karena selalu mengandalkan stamina dan kekuatannya, padahal waktu berubah, kondisi berubah, dan lawan2nya pun berbeda. Ia lupa akan hal ini, terjebak dalam kejayaan masa lalunya yang selalu bisa menang dengan mengandalkan 2 kelebihannya ini.

Bergantung kepada masa lalu membuat kita enggan untuk berubah,menafikan waktu yang berjalan dan membuat kondisi berbeda dengan sebelumnya..ada orang yang selalu terjebak dengan kejayaan masa lalunya…sehingga lupa dengan masa sekarang.

Ada juga orang yang selalu hidup dimasa ‘akan datang’. Ucapannya selalu “Nanti kalau saya jadi direktur, maka saya akan banyak infak nya, kalau saya sudah menikah nanti..saya akan begini dan begitu……..” Dan hidup ini dirasakan sebagai sebuah pengejaran yang tidak pernah habis. Karena saat kita mendarat pada ‘masa depan’ itu, kita mengejar sebuah masa depan yang lain pula. dan pada akhirnya kita tidak melakukan apa-apa sebab menunggu nanti saja kalau kita sudah menjadi sesuatu…

Hiduplah dimasa ini, sekarang, saat ini, detik ini. Betapapun dan apapun yang sedang terjadi pada anda. Bisa saja sebuah kegagalan, kerja keras yang menyakitkan, ataupun sebuah kesederhaan akan hidup itu sendiri.

Belajar menikmati dan merasakan dengan sepenuhnya saat ini adalah sebuah kearifan kita memandang dan merasakan hidup. Kesedihan pun dapat kita nikmati dengan kejernihan. Masa sulit akan terasa manis bila kita mencoba yang terbaik untuk itu.

Waktu berjalan terus, tiba2 kita sudah sampai di pertengahan 2016, Padahal baru saja rasanya kita bertahun baru 2016. Waktu, kadang terasa cepat, kadang terasa lama. Kita tetap saja harus terus melakukan perjalanan hidup ini. Dan belajar menikmati, menghargai, dan mensyukuri hari ini, jam ini, saat ini. Ini adalah sebuah berkah yang kita miliki. Hidup adalah perjalanan, diawali pada tangis bayi lahir, dan diakhiri dengan kematian. Yang paling berarti adalah perjalanan ini. Nikmatikah ‘sekarang’, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan sekarang tidak harus menunggu nanti, dan berhati-hatilah terhadap kejayaan masa lalu…

Salam Sukses..!!

Penulis: Fitra Jaya Saleh (FJS)

Exit mobile version