MUNGKIN anda termasuk yang berfikir bahwa kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang hanya dua ribu rupiah tidak berpengaruh apa-apa.
Bisa jadi hal ini dikarenakan kondisi anda yang memiliki pekerjaan baik, keluarga tercukupi dan anda tinggal di kota besar seperti Jakarta yang segala hal mudah tersedia asal anda memiliki daya beli.
Tetapi kondisi yang hanya dua ribu rupiah tidak selamanya baik bagi banyak orang. Bukan hanya karena kenaikan BBM yang berdampak terhadap kenaikan bahan pokok lain, ongkos transportasi massal, tetapi juga kondisi kehidupan keluarganya.
Cobalah sebentar saja mencari berita saudara yang tinggal di pedalaman, jauh di luar pulau Jawa. BBM yang naik dua ribu rupiah di Jakarta, di daerah pedalaman bisa mencapai Rp.20.000,- karena untuk distribusinya tidak cukup biaya sedikit, berlaku juga untuk kebutuhan pokok lainnya yang pasti sangat mahal.
Atau cobalah bertanya kepada nelayan yang untuk melaut memerlukan biaya tak sedikit untuk membeli solar dan hasilnya belum tentu sebanding.
Adapula cerita guru pedalaman, mengajar anak-anak untuk menggapai sekolah memerlukan ongkos tak sedikit karena harus menaiki perahu, bahkan ada pilihan lebih baik sekolah atau makan. Padahal menyemangati mereka untuk sekolahpun sulit.
Lalu masihkah hanya dua ribu rupiah saja itu tidak berpengaruh apa-apa? Cobalah berempati karena sejatinya yang tinggal di Jakarta jauh lebih beruntung dan pantas bersyukur.
Penulis : Lisa Epriani, Alumni Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta