Peserta baik anak-anak dan dewasa ada dari keturunan Turki, Jepang, Indonesia dan lainya. Mesti menyampaikan dalam bahasa beda-beda.
Ketika sedang lomba memasukkan paku ke dalam sebuah botol, salah seorang panitia Sulih sibuk menterjemahkan dalam berbagai Bahasa, kecuali Bahasa Jepang.
“Jelaskan sama adik ini pakai bahasa Jepang, lomba masukkan paku ke botol. Siapa bisa?” teriak Sulih minta tolong.
Sebagaimana diberitakan, Turki belum lama ini didera upaya kudeta oleh sekelompok minoritas militer yang haus kekuasaan. Upaya kudeta ini gagal setelah ditumpas dengan mudah, hanya sekitar 12 jam, oleh sinergi pemerintah sah dan rakyat. Saat ini sedang berlangsung keadaan darurat selama tiga bulan. Namun kondisi khaos pasca kudeta cepat dinormalisir. Buktinya, aktivitas layanan publik, ekonomi dan studi tak begitu terpengaruh. Bahkan warga negara asing khususnya Indonesia bisa menggelar peringatan kemerdekaan RI ke-71 dengan berbagai pertandingan dan perlombaan, khususnya di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul yang saat ini dipimpin Harlan Hakim.
Menurut panitia, lomba agustusan tersebut yang diselenggarakan di halaman kantor KJRI yang beralamat di Düğmeciler Mah. Düğmeciler Cad. No. 52. Eyüp / İstanbul. Turkey, dimeriahkan selama dua hari. Pada Sabtu (13/8) digelar lomba melempar Dart (mata panah), Poker, Domino dan Catur.
Pada hari Minggu (14/8) digelar lomba balap kelereng, memasukkan paku/sedotan ke dalam botol, balap karung, membawa bola pingpong, makan simit (roti bolong khas Turki), makan mie instan Indomie, dan disediakan 71 buah doorprize. Jumlah ini disesuaikan dengan tahun peringatan kemerdekaan RI ke-71.
Berikut komentar beberapa peserta antara lain:
“Çok eğlenceli (sangat menghibur)” ungkap Merve (10) dan Recep (13) Juara Lomba 2 dan 1 memasukkan paku ke dalam botol. Keduanya kakak beradik dan juga anak Cemal, salah satu karyawan KJRI Istanbul yang berwarganegara Turki, yang turut serta meramaikan lomba dalam rangka juga mempererat persaudaraan Indonesia-Turki.
“Lomba agustusan ini salah satu langkah cerdas KJRI dalam lebih menjaga semangat cinta tanah air dan lebih mempererat persatuan nasional diantara WNI di rantau, serta lebih mempererat rasa persaudaraan antara Indonesia-Turki,” ungkap Ari Julianto salah satu peserta pertandingan agustusan yang meraih Juara I Catur (berkaos garis abu-abu, berkacamata).
Penulis: Ari Julianto, Mahasiswa Doktoral Ekonomi di Yildiz Teknik University, Istanbul dan Direktur Lembaga Kajian Sosial Masyarakat Indonesia di Turki (LKSMIT) Turki