SuaraJakarta.co, JAKARTA – Program pelatihan One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK-OCE) yang menjadi unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno mendapat kritik dari pihak lain. Kritik itu menganggap pelatihan OK OCE kurang praktis atau hanya berisi kata-kata tanpa tindak lanjut yang jelas alias “cuap-cuap”.
Menanggapi kritik itu, Sandiaga mengapresiasi kritik yang datang sebagai masukan. Ia mengakui pelatihan OK-OCE belum berjalan ideal. Idealnya, pelatihan OK-OCE tidak dilakukan oleh aparat sipil negara (ASN), namun pengusaha. Mereka tidak hanya memberikan teori, namun juga akan menyediakan pendampingan.
Sandiaga mengatakan “cuap-cuap” itu wajar terjadi dalam sebuah pelatihan. Ia bahkan menganggap mustahil suatu pelatihan dapat diberikan tanpa kata-kata. “Kalau program cuap-cuap, ya pelatihan itu memang seperti itu ya,” kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/1).
Sandiaga menjelaskan, pelatihan OK OCE bertujuan untuk memberikan contoh dan motivasi bagi para calon pengusaha dan pengusaha baru. Oleh karena itu, kata-kata menjadi bagian penting dalam kegiatan tersebut.
Ia meminta kata-kata yang disampaikan dalam pelatihan OK-OCE dihargai, sebab itu menjadi narasi dan gagasan yang harus disampaikan sebelum kerja sesungguhnya dimulai. “Gagasan itu diawali dari kata-kata,” ujar dia. (EDI)