Masalah Kekeringan Di Indonesia

SuaraJakarta.co – Indonesia terkenal sebagai negara agraris, di mana sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani sehingga sumber kekayaan alam Indonesia tergantung pada hasil pertanian. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan air yang cukup dan lancar. Air merupakan salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Namun, pada kenyataannya keberadaan air di suatu daerah tidak selalu tersedia dengan baik. Di Indonesia yang beriklim tropis, kekurangan pasokan air biasanya terjadi pada musim kemarau yang menyebabkan kekeringan.

Kekeringan yang terjadi di Indonesia pada saat ini mengakibatkan suatu daerah mengalami kekurangan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan dalam masa yang berkepanjangan. Kekeringan ini bisa terjadi karena faktor alamiah dan faktor antropogenik atau ketidakpatuhan manusia terhadap aturan. Berdasarkan faktor alamiah, kekeringan ini disebabkan karena kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman pada periode waktu tertentu dalam suatu wilayah yang luas. Sedangkan berdasarkan faktor antropogenik, kekeringan ini disebabkan karena ketidakpatuhan pengguna terhadap pola penggunaan air yang berlebihan serta adanya kerusakan-kerusakan kawasan-kawasan air dan sumber air. Selain dari kedua faktor tersebut, kekeringan di Indonesia sangat berkaitan dengan fenomena El-Nino Southem Oscilation (ENSO). ENSO ini mengakibatkan terjadinya perubahan iklim. Dampak yang dapat terlihat dalam sektor pertanian adalah dengan bergesernya awal musim kemarau yang menyebabkan berubahnya pola tanam karena adanya kekeringan.

Kekeringan yang terjadi di Indonesia merupakan persoalan yang memiliki dampak cukup signifikan terutama dalam bidang pertanian dan kegiatan pangan yang banyak mengalami kerugian. Dampak terjadinya kekeringan yang bisa kita lihat pada saat ini yaitu turunnya produksi tanaman sehingga tanaman mati dan mengganggu hidrologis lingkungan. Karena produksi tanaman yang rendah, para petani mengalami kerugian secara material maupun finansial dan apabila kekeringan ini terjadi secara luas maka akan mengancam ketahanan pangan nasional.

Untuk mengatasi kekeringan yang semakin meluas, perlu adanya upaya-upaya dalam mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan dengan cara :

  1. 1. Kerjasama antara pemerintah setempat dengan masyarakat seperti adanya penyuluhan ataupun gerakan-gerakan untuk menghemat air dan menggunakan air dengan bijak sehingga penggunaan air dapat optimal.
  2. Membangun rehabilitas atau tempat pemeliharaan jaringan irigasi dan konservasi lahan sebagai cadangan air jangka panjang.
  3. Membuat kalender tanam bagi para petani agar dapat memperkirakan perubahan cuaca yang lebih akurat serta memperhatikan peta rawan kekeringan sebagai langkah awal dalam mempersiapkan terjadinya musim kemarau.

Dengan adanya upaya yang akan dilakukan seperti langkah diatas, harapannya masalah kekeringan yang sedang terjadi saat ini sedikitnya bisa terselesaikan. Memang masalah kekeringan ini sudah seakan menjadi tradisi di Indonesia, maka dari itu perlu langkah-langkah konkret lain yang bisa mengatasi masalah kekeringan tersebut.

Penulis: Aang Sanjaya, Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran

Related Articles

Latest Articles