Perkuat Ketahanan Pangan, WWF Melakukan Kesepakatan Bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – WWF-Indonesia, kemarin (17/10) memperkuat hubungan kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Penandatanganan Kesepakatan Bersama Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab. Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat upaya Pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebijakan terkait ketahanan, kedaulatan dan keberlanjutan pangan terhadap produk-produk perikanan, khususnya di wilayah Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle).

Acara penandatanganan Kesepakatan Bersama yang bertempat di Gedung Mina Bahari I Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut dilakukan antara Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja dan CEO WWF-Indonesia Dr. Efransjah.

Kesepakatan Bersama ini mencerminkan kerjasama tahap II antara WWF-Indonesia dan KKP, setelah berakhirnya Kesepakatan Bersama periode 2010-2014. Ruang lingkup yang tertuang dalam kesepakatan ini merupakan integrasi dari Rencana Strategis (Restra) kedua belah pihak, yang antara lain adalah pengembangan pengelolaan sumberdaya laut dan perikanan berkelanjutan dan bertanggung jawab; mengoptimalkan pengembangan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil; mempertahankan kesehatan ekosistem demi kesejahteraan masyarakat dan keberlangsungan hidup spesies yang dilindungi; serta penelitian dan kajian kebijakan.

BACA JUGA  Jambi Luncurkan Indeks Tata Kelola Hutan Tingkat Provinsi Pertama di Indonesia

Dr Efransjah mengatakan, “WWF-Indonesia menyadari pentingnya mendorong transformasi kebijakan pengelolaan sumberdaya laut yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta mendorong terciptanya mekanisme pengelolaan secara kolaboratif. Dengan demikian, sinergi dan kerjasama yang kuat dengan KKP menjadi sangat penting.”

“KKP menyambut baik dalam melanjutkan kerjasama dengan WWF-Indonesia, karena kebijakan KKP terkait pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan berkelanjutan dan bertanggung jawab, baik di masa kini maupun di masa depan, tetap membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk kelompok masyarakat sipil,” kata Sjarief Widjaja. “Selain itu, KKP juga menyediakan ruang kerja untuk para mitra agar memudahkan koordinasi demi kelancaran kerjasama,” lanjutnya.

Coral Triangle adalah kawasan dengan tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia mencakup enam negara – yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, Kepulauan Solomon – yang menyokong kehidupan lebih dari 120 juta orang yang tinggal di daerah pesisir serta ribuan unit usaha baik kecil, maupun besar di sektor perikanan dan pariwisata.

BACA JUGA  Membangun Semangat Perikanan Tuna Berkelanjutan di Indonesia

Wilayah kerja Program Coral Triangle WWF-Indonesia tersebar di seluruh wilayah perairan laut Indonesia dan juga termasuk beberapa wilayah Perairan Umum Daratan (PUD). Untuk wilayah perairan laut dan khususnya terkait dengan pengelolaan kawasan konservasi perairan, WWF-Indonesia memfokuskan pada pusat-pusat keanekaragaman hayati seperti bentang laut Sunda Banda (Sunda Banda Seascape), bentang laut Kepala Burung (Bird Head Seascape) dan bentang laut Sulu Sulawesi (Sulu Sulawesi Marine Ecoregion). Sedangkan yang terkait dengan pengelolaan perikanan, wilayah kerja WWF-Indonesia mengikuti Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), khususnya dalam upaya merancang dan menerapkan model Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM).

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles