Analisis WALHI Jakarta: Program Normalisasi Sungai Ahok Menjadi Masalah Di Bekasi

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dalam debat kandidat calon gubernur DKI Jakarta, Jumat (13/1/2017), pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mengklaim bahwa mereka melakukan normalisasi sungai. Menurut pernyataan Ahok, berkat programnya kini sungai-sungai di Jakarta menjadi bersih dari sampah.

Menanggapi hal tersebut, Direktur WALHI Jakarta, Puput TD Putra menilai bahwa program Ahok tidak menyelesaikan masalah sampah, dan dianggap hanya sebagai pencitraan.

Puput mengatakan, klaim Ahok soal sungai-sungai Jakarta yang kini bersih hanya memindahkan masalah. Pasalnya, sampah yang diangkut ternyata menjadi masalah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi.

Menurut Puput, sampah yang diangkut dari Jakarta ke Bekasi, tidak dikelola. Melainkan hanya dipindah tempat saja. Sehingga, sampah tersebut menjadi masalah baru.

BACA JUGA  Mendagri : Penyandang Disabilitas Harus Dilibatkan Dalam Pembangunan Nasional

“Jakarta bersih, tapi justru membuat masalah di Bekasi”, tutur Puput seperti dikutip laman bbc.com.

Selain itu, program lingkungan juga diusung oleh paslon Agus-Silvi. Paslon nomor urut 1 itu mengklain bisa membangun Jakarta sebagai kota yang berwawasan lingkungan. Namun, kata Puput, Agus-Sylvi tak menyebutkan atau menjelaskan seperti apa kota berwawasan lingkungan yang akan dibangun.

Dari program lingkungan yang diajukan kedua kandidat itu, kata Puput, masih cukup normatif. Tidak banyak dibahas lebih mendalam. (JML)

Related Articles

Latest Articles