Pilkada Bukan Sekadar Transisi Kekuasaan, Tapi Siapkan 5 Tahun ke Depan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno berterima kasih atas kerja keras yang dilakukan oleh Tim Sinkronisasi, Tim Pakar, dan Tim Pengarah dalam menyiapkan transisi kepemimpinan di DKI Jakarta.

Menurut Politisi Gerindra tersebut, apa yang dilakukan oleh Sudirman Said beserta tim tersebut adalah bagian dari kerja fenomenal. Sekaligus, secara fundamental mengubah persepsi bahwa pasca pilkada, diikuti dengan aksi selebrasi yang terkadang melupakan esensi dari sebuah transisi untuk menyiapkan 5 tahun kedepan

“Saya berterima kasih secara luar biasa kepada Pak Dirman yang bersedia 24 jam sehari dengan tim nya. Harapan saya ini menjadi inspirasi bagi para politisi yang juga akan mengadu nasib di Pilkada 2018 dan juga menjadi inspirasi, pekerjaan tidak hanya menyiapkan kekuasaan tapi juga transisi secara terstruktur dan tuntas untuk bisa kita jadikan bahan 5 tahun ke depan,” tambahnya.

BACA JUGA  Kalau Anies Terpilih Menjadi Gubernur DKI, Warga Kepulauan Seribu Akan Mendapat Banyak Kemudahan

Senada, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan menilai kerja Tim Sinkronisasi adalah pencapaian luar biasa karena memiliki keterampilan khusus untuk menerjemahkan sebuah program.

“Tim Sinkronisasi sudah memberikan bekal, hasil dari 200 pertemuan, bayangkan itu semua sebelum bertugas. Yang sering terjadi, sudah bertugas baru proses transisi. Semua didokumentasikan di sini, mudah-mudahan ini menjadi bekal untuk bisa dipakai pada siapapun dan transisi pemerintahan di manapun,” jelas Anies.

Diketahui, Anies-Sandi akan dilantik pada Senin, 16 Oktober 2017 di Istana Negara oleh Presiden Jokowi. Selepas itu, pasangan yang diusung oleh PKS-Gerindra ini akan hadir ke Balai Kota dan DPRD DKI untuk melakukan pidato di depan para anggota dewan serta warga Jakarta yang hadir.

BACA JUGA  Rumah Dimensi Ceria Kenalkan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta

Disiapkan 15 titik lokasi nobar berbentuk virtual reality, di mana 13 titik berada di kampung-kampung pelosok ibukota dan 2 lainnya ditempatkan di Balai Agung. Hal ini dalam rangka agar masyarakat tetap dilibatkan untuk menyaksikan setiap prosesi transisi kepemimpinan yang baik di DKI Jakarta. (RDB)

Related Articles

Latest Articles