Janji Tidak Naikkan BBM Hingga Lebaran, Kok Sekarang Naik, Pemerintah Bohong?

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Janji Pemerintah untuk tidak akan menaikkan harga pertamax hingga hari Raya Idul Fithri (lebaran) beberapa pekan lalu, tampaknya hanya manis-manis bibir saja. Hal itu dibuktikan dengan telah dinaikkan harga Pertamax tepat pada Sabtu (30/5) pagi hari ini.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Umum DPP Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi, yang dikutip dari laman tribbunnews.com, Sabtu (30/5)

“Kami sampaikan perubahan harga Bahan Bakar Umum Wilayah Bogor Depok,” ujarnya

Pihaknya menjelaskan bahwa harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dan solar mengalami kenaikan jadi Rp 9.300. Kenaikan tersebut terjadi mulai 30 Mei 2015 pukul 00.00 WIB.

Berikut harga terbaru dari BBM nonsubsidi untuk SPBU Pertamina:

Pertamax Plus. Rp. 10.200,-
Pertamax Rp. 9.300,-
Pertamina Dex Rp 11.900,-
Bio Solar: RP. 9.300

BACA JUGA  Kurang Pasokan, Harga Bawang dan Cabai Merah Merangkak Naik, Keran Impor Akan Dibuka?

“Dilakukan penyesuaian pada harga jual dan penunjuk harga pada Totem dan Dispenser SPBU tmt 30 Mei 2015, pukul 00.00 WIB,” ungkap Eri.

Janji Tidak Naikkan Hingga Lebaran

Sebelumnya, tepat 10 hari yang lalu, Pemerintah melalui PT Pertamina berjanji tidak akan menaikkan harga Pertamax, Pertamax Plus, dan Bio Solar hingga lebaran

Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto, hal itu dikarenakan untuk menjadi daya beli masyarakat, yang tidak sekadar mempertimbangkan untung rugi saja

“Pemerintah saat ini sangat fokus dengan daya beli masyarakat, kebutuhan mendekati hari raya puasa dan Lebaran,” kata Dwi, saat menghadiri The 39 Th IPA Convention & Exebition, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman liputan6.com, Rabu (20/5/2015).

BACA JUGA  Dilema Jokowi Kepada PAN dan Golkar

Dwi menambahkan, meski menahan kenaikan harga Pertamax Cs kinerja Pertamina cukup positif. Kinerja tersebut diharapkan bertambah baik dengan diterapkannya efisiensi yang dilakukan perusahaan energi plat merah tersebut.

“Sejauh ini kinerja Pertamina sampai April cukup bagus. Diharapkan dengan gerakan efisiensi, bisa menutup,” tutur Dwi.

Bahkan Dwi menjelaskan, jika Pertamina ke depannya mengalami kerugian karena menahan kenaikan harga Pertamax Cs, akan dilakukan subsidi silang untuk menutupi kerugian.

“Dalam sebuah korporasi itu biasa ada cross subsidi. Ada kerugian di satu produk, keuntungan di produk lain sementara itu untuk persaingan pertamina dengan yg lain. Kita harus lakukan. Itu lumrah,” ujar Dwi.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles