Copot Retno dari Kepala Sekolah, DPRD DKI: Itu Diskriminatif

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI  Mohamad Taufik mempertanyakan sikap Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budiman yang belum menindak kepala sekolah yang lalai dalam menyelamatkan nyawa anak didiknya.

Hal tersebut disampaikan Taufik saat membuka rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 tentang keluhan soal siswa yang meninggal di lingkungan sekolah.

“Bulan ini sebenarnya jadi bulan yang mengerikan. Dua siswa meninggal di sekolah, satu karena berantem dengan temannya, yang satu tenggelam di kolam renang. Saya kira ini bentuk keprihatinan kita agar ke depan sudah enggak ada lagi. Yang jadi pertanyaan saya, itu kepala sekolah sudah ditindak belum ya?” ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, sebagaimana dikutip dari laman Kompas, Senin (28/9/2015).

BACA JUGA  Hakim PTUN Putuskan Retno Menang Lawan Anak Buah Ahok

Taufik membandingkan sikap diskriminatif Arie Budiman tersebut saat langsung mencopot mantan kepala sekolah SMAN 3 Setiabudi Retno Listyarti hanya karena tidak hadir saat Ujian Nasional (UN)

“Biar adil gitu lho. Retno enggak hadir waktu UN dengan serta-merta Dinas Pendidikan mengganti kepsek. Masa ini ada orang meninggal di lingkungannya terus kita tenang-tenang aja,” tambah dia.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budiman mengatakan bahwa sanksi pasti diberikan untuk kepala sekolah SDN 07, Kebayoran Lama, yang siswanya meninggal karena berkelahi dengan temannya.

Arie menargetkan sanksi akan diberikan minggu ini. Meski demikian, Arie mengatakan, pihak sekolah tidak bisa serta-merta disalahkan dalam kasus ini. Arie berdalah pengawasan dari orangtua juga menjadi faktor yang tidak boleh dikesampingkan.

BACA JUGA  DPR Minta Pembunuh Siswi 14 Tahun Diganjar Pasal Berlapis dan Pidana Maksimal

“Tapi, kepala sekolah tetap harus tanggung jawab. Pasti diberikan sanksi atas kelalaian hilangnya nyawa siswa,” ujar Arie.

Taufik pun mengusulkan kepada Arie untuk memberi sanksi berupa pencopotan kepala sekolah. Hal itu pun disepakati oleh Arie. “Minimal kita ganti kepseknya, Pak,” ujar Arie.

Setelah menjawab pertanyaan Taufik, Arie pun sedikit menyinggung tentang komentar Taufik terkait pemecatan mantan Kepala Sekolah SMA 3, Retno Listyarti. Arie menyebut istilah kasar “residivis” kepada Retno yang sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan persoalan Retno yang tidak hadir saat UN.

“Tapi soal Retno, bukan hanya karena dia berkunjung saat UN, ada masalah lain. Dia residivis, maka harus dihukum. Kesalahannya dilakukan berulang-ulang kali,” dalih Arie.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles