Tiga Alasan Kader Golkar Minta Partainya Tinjau Ulang Usung Ahok di Pilkada DKI

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Tidak hanya PDI Perjuangan yang mengalami perpecahan karena mengusung Ahok, internal Partai Golkar pun terkena imbasnya pula.

Hal itu sebagaimana kabar yang beredar di pesan berantai elektronik bahwa para kader Partai Golkar DKI meminta partainya untuk meninjau kembali pencalonan Ahok di Pilkada DKI.

“Kami, kader Partai Golkar menyatakan beberapa hal terkait sikap politik Partai Golkar yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang,” tulis pesan tersebut, Selasa (21/9).

Berikut Nama-nama kader Golkar yang meminta peninjauan kembali tersebut adalah Deddy Arianto (Oe Oe), Donny Siregar, Rezha Nata Suhandi, Samsul Hidayat, Robby Aulia Fadila, Khalid Zabidi, Ricky Rachmadi, Indra J Pilliang, Andi Sinulingga, Yayat biaro, Taufik Hidayat.

BACA JUGA  Netizen Mengendus Upaya Barter Politik Ahok dengan Budi Gunawan. Betulkah?

“Mencermati dinamika yang terjadi di masyarakat kami meminta kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kembali pencalonan Ahok menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta dengan memperhatikan 3 hal berikut,”

Alasan pertama adalah Ahok bukanlah sosok politisi yang dikenal loyal. Ahok dinilai keluar masuk berbagai partai untuk tujuan-tujuan politik jangka pendek tanpa memperhatikan etika politik yang dianut partai politik, khususnya tradisi kaderisasi internal parpol.

Kedua, sentimen anti Ahok yang semakin berkembang luas di masyarakat DKI Jakarta bahkan berkembang hingga ke seluruh Indonesia khususnya umat Muslim Indonesia.

“Sentimen anti Ahok dikhawatirkan akan menggerus suara pemilih Muslim di daerah basis Golkar dan menyulitkan upaya Golkar dalam memenangkan Pilkada serentak 2017,” tambah pesan ini.

BACA JUGA  Aseeek Ada Acara Jakarta Warna-warni

Ketiga, tren elektabilitas Ahok yang terus menurun padahal Pilkada DKI Jakarta masih 5 bulan lagi. Sehingga kemungkinan Ahok kalah masih bisa terjadi. Apabila hal tersebut terjadi kami meminta DPP dan DPD DKI Jakarta segera menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar kekalahan Ahok tidak berimbas kepada Golkar.

“Demikian pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian kader-kader Partai Golkar terhadap kiprah dan eksistensi partai di masa mendatang,” tutup pesan ini.

Diketahui, selain Nasdem dan Hanura, Golkar adalah partai pertama yang mengusung Ahok menjadi Gubernur DKI kembali di 2017. Belakangan PDI Perjuangan pun masuk usung Ahok meskipun juga harus mengorbankan Boy Sadikin untuk memilih mundur sebagai kader partai banteng ini. (RDB)

Related Articles

Latest Articles