Ketika Warga Asli Depok Menulis tentang Pilwalkot Depok, Begini Harapannya!

SuaraJakarta.co, DEPOK – Beragam cara kampanye dihadirkan oleh para bakal calon (balon) Wali Kota Depok 2016-2021. Pasalnya, sebagaimana diketahui, pilkada yang menjadi perhelatan pertama secara serentak di 26 Kabupaten/Kota di tahap 1 ini, menandakan berakhirnya kepemimpinan Nur Mahmudi Ismail yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selama dua periode.

Sehingga, kemenangan salah satu partai di daerah ini akan menambah energi untuk memenangkan pilkada-pilkada selanjutnya di daerah lain.

Sebagaimana liputan langsung yang dilakukan oleh Rizky Febriana,, dirinya mengakui bahwa setiap balon berbeda dalam memperkenalkan dirinya ke publik.

“Ada yang masih malu-malu tanpa menyebut dirinya atau orang yang didukungnya calon walikota, ada juga yang langsung ngiklan sebagai Cawalkot Kota Depok,” tuturnya sebagaimana dikutip dari blog pribadinya di Kompasiana, Senin (22/6).

Berikut style yang digunakan oleh masing-masing balon tersebut.

Muhammad Supariyono, atau yang biasa disapa dengan Bang Yon. Dalam kampanyenya ke publik, dirinya mengaku sebagai Ketua Asosiasi Bank Sampah Kota Depok.

“Apakah Bang Yon mau nyalon atau tidak, saya kurang paham. Karena saya tidak mengenalnya, yang pasti spanduk-spanduknya cukup marak mewarnai sudut-sudut Kota Depok bersamaan dengan para politikus lainnya,” tutur Rizky Febriana atau yang biasa dipanggil “Aliet” tersebut.

BACA JUGA  Rapimgab DPRD DKI Sepakati Raperda Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas

Rusdi Nurdiansyah. Dalam kampanyenya, dirinya lebih berani untuk menginklankan diri sebagai balon Wali Kota Depok. Beberapa spanduk yang dipasang pun berukuran besar dan diletakkan di tempat yang strategis.

“Kalau mau jalan Nusantara dari arah AR Hakim, spanduk itu sampai dengan tulisan ini ditulis masih ada dengan spanduk baru, tapi namanya masih sama: Rusdy Nurdiansyah,” jelas Aliet.

Pradi Supriatna. Sebagai balon yang sering disebut-sebut sebagai diusung oleh Partai Gerindra, spanduk kampanyenya cukup marak di sudut-sudut Kota Depok.

Babai Suhaemi. Namanya tidak begitu asing karena diisukan akan diusung oleh Partai Golkar Kota Depok.

“Penulis secara pribadi sudah sangat familiar dengan nama Babai Suhaemi. Namanya sering terdengar dan terlihat merupakan politikus Partai Golkar Kota Depok,” tuturnya.

KH Idris Abdul Shomad. Sebagai incumbent, menurut Rizky, Idris Abdul Shomad belum jelas akan maju dengan partai politik apa, meskipun banyak digadang-gadang maju kembali.

Rieke Diah Pitaloka alias Oneng. Poster maupun spanduk kampanyenya telah terpasang dimana-mana, termasuk di tiang listrik di sepanjang jalan Raya Sawangan. Disebut-sebut, PDIP akan mengusung dirinya sebagai pemimpin nomor 1 di Kota Belimbing tersebut.

BACA JUGA  PDIP DKI Sepakat Tunda Bahas Raperda Zonasi, Ahok Makin Terdesak?

Meskipun demikian, Rizky mengakui tidak ada urusan siapa yang akan menjadi pemenang. Dirinya menulis reportase ini hanya untuk kepentingan perbaikan Kota Depok yang masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR). Rumah-rumah yang kian padat, sawah-sawah yang berganti menjadi bangunan, bahkan kendaraan-kendaraan yang mudah sekali membuat kemacetan.

“Siapa yang akan menang? Jelas bukan menjadi concern saya hari ini. Tentu selain prestasi yang harus dilanjutkan, Kota Depok memiliki banyak PR yang harus dibenahi. Sebagai putra kelahiran Kota Depok, saya menaruh perhatian terhadap problem kemacetan Kota Depok. Depok memang sudah lama menjelma sebagai Kota, bukan lagi bagian dari Kabupaten Bogor. Ciri-ciri masyarakat Kota sudah lama melekat di Kota Depok. Rumah-rumah kian padat, sementara sawah-sawah sudah berganti dengan bangunan-bangunan, kendaraan-kendaraan semakin mudah terlihat di jalan-jalan maka kemacetan menjadi salah satu problem baru yang lahir dan belum terselesaikan”, tutup Rizky.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles